Pochettino mengatakan bahwa perkelahian yang terjadi di terowongan stadion seharusnya bisa menjadi konsumsi publik.
"Kenyataannya sekarang terowongan stadion terbuat dari kaca yang sangat besar, sangat tertutup," kata Pochettino seperti dilansir BolaSport.com dari Evening Standard.
"Mungkin Manchester City dan Tottenham perlu mengecat terowongan mereka menjadi hitam, atau malah diberi gorden yang hanya dibuka tutup ketika turun minum atau usai pertandingan," ucap pelatih asal Argentina itu.
Sambil berkelakar, Pochettino menyebut fans bisa menyaksikan dan membuka tirai terowongan tersebut asal membayar tiket dua kali lipat.
Meski menilai konflik yang terjadi antara kedua tim tersebut tidak pantas, tetapi Pochettino menyadari bahwa hal semacam ini sudah terjadi sejak lama. Pochettino kemudian menceritakan pengalamannya kala bermain untuk Paris Saint-Germain ketika menghadapi Ajaccio.
"Para penonton tak bisa menyaksikan insiden itu, namun situasi kala itu sangat kacau. Kadang hal semacam itu terjadi di sepak bola," katanya menambahkan.
Selain Pochettino, manajer Arsenal Arsene Wenger juga mengomentari kejadian itu. Wenger meminta tim pemenang belajar dari filosofi olahraga sumo.
Wenger yang pernah melatih tim Liga Jepang, Nagoya Grampus, menyebut pesumo yang menang tak pernah merayakan secara berlebihan.
https://bola.kompas.com/read/2017/12/13/22402368/pochettino-seharusnya-perkelahian-di-terowongan-bisa-dikonsumsi-publik