Real Madrid Bisa Dapat Kaka dengan Harga Murah, tetapi...

Kesempatan itu terbuka ketika Kaka masuk skuad Brasil pada Piala Dunia 2002. Saat itu, Valdano menjabat sebagai manajer umum.

Dia menyaksikan penampilan Kaka saat Brasil menang 5-2 atas Kosta rika pada pertandingan terakhir Grup C. Sang pemain cuma mendapatkan jatah 18 menit saat itu, tetapi dianggap menunjukkan talenta besar.

"Pada akhir pertandingan, saya mengatakan kepada Presiden Florentino Perez, 'Kita bisa mendapatkan pemain hebat dengan harga 12 juta euro (kini sekitar Rp 183 miliar). Empat tahun lagi, harga dia bisa mencapai 60 juta euro'," tutur Valdano.

"Jawaban dari Perez sulit dilupakan buat saya. Dia menyatakan, 'Tunggu sampai harganya 60 juta euro'," ujar Valdano.

Benar saja, Real Madrid harus mengeluarkan uang sebesar 65 juta euro untuk merekrut Kaka dari AC Milan pada bursa transfer musim panas 2009.

Saat itu, Kaka berstatus sebagai pemain termahal kedua di dunia setelah Zinedine Zidane, yang dihargai 75 juta euro oleh Real Madrid pada 2001.

Menurut Valdano, keputusan Perez berani berkorban untuk Vinicius dilatarbelakangi oleh perubahan kondisi pasar transfer.

"Sulit untuk klub menunggu pemain hingga matang sebagai pemenang Ballon d'Or, kemudian membeli dia karena Anda adalah Real Madrid. Klub-klub Premier League juga bisa menjangkau talenta hebat," kata Valdano.

Selain Vinicius, Real Madrid juga membeli Theo Hernandez dari Atletico Madrid seharga 30 juta euro pada musim panas 2017.