Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Yesayas Oktovianus
Mantan wartawan harian Kompas, masa tugas 1983-2016

Mantan wartawan harian Kompas dengan masa tugas 32 tahun (1983-2016). Selama di harian Kompas, lebih banyak membidangi spesialisasi sepak bola nasional maupun internasional. Tiga kali meliput Piala Dunia, satu Kejuaraan Eropa, satu Olimpiade, beberapa kali SEA Games dan PON serta Kejuaraan Sepak Bola Nasional. 

BOPI Mandul, PSSI Semakin "Liar"

Kompas.com - 14/04/2017, 09:15 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorJalu Wisnu Wirajati

KOMPAS.com - Benteng terakhir pengawas olahraga profesional itu akhirnya bobol juga. Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) tidak berdaya menghadapi sepak terjang PSSI. 

Sebagai badan pengawas olahraga profesional dan kepanjangan tangan pemerintah, BOPI dibuat tidak berdaya dan peranannya menjadi kerdil serta mandul ketika harus berhadapan, untuk kesekian kalinya, dengan PSSI serta turunannya. 

Kamis, 13 April 2017, BOPI mengeluarkan rekomendari bagi PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk mendapatkan perizinan pertandingan dari kepolisian RI.

Dengan rekomendasi tersebut, PT LIB selaku operator kompetisi profesional strata tertinggi Liga 1 dapat memutar dan menyelenggarakan semua pertandingan, jumlahnya sekitar 360 dalam semusim.

Sekjen BOPI, Heru Nugroho, dalam penjelasannya kepada saya mengatakan, antara BOPI dan PSSI ada kesepakatan bahwa BOPI tidak boleh menyentuh/memverifikasi masalah administrasi yang berhubungan dengan hukum olahraga. 

Aspek ini biarlah menjadi bagian PSSI. BOPI cukup memverifikasi bagian yang berhubungan dengan hukum negara/profesional.

"Karena adanya kesepatakatan tersebut, maka untuk beberapa hal kami tidak bisa menyentuh lebih dalam aspek keolahragaannya," kata Heru.  

Meski demikian, Heru tidak menjelaskan apakah kesepakatan tersebut tertuang dalam sebuah MoU, dan juga kedua pihak memiliki regulasi masing-masing tentang aspek hukum olahraga dan hukum negara sebagai landasan untuk melukan fungsi dan tugas masing-masing.

Kini, tugas BOPI tidak lebih dari sebagai tukang stempel untuk kepentingan olahraga profesional, dalam hal ini PSSI dan PT LIB.

Akal-akalan PSSI

Dalam konteks pembagian wewenang dan fungsi di atas, jelas terlihat sebagai akal-akalan PSSI untuk lepas dari kesalahan yang secara sengaja dan terstruktur mereka lakukan. 

Mereka menolak BOPI terlibat dalam memverifikasi bagian-bagian yang termasuk dalam hukum/regulasi olahraga - tanpa menjelaskan yang seperti apa itu hukum olahraga. 

Sebaliknya, dengan leluasa dan tanpa ada yang bisa mengawasi dan menegur, mereka kini melanggar semua regulasi yang selama ini menjadi perisai menghadapi serangan dari luar. 

Statuta FIFA sebagai hukum tertinggi sepak bola lebih dulu dilanggar. Kini, Statuta PSSI yang dibuat sendiri sebagai pedoman kerja, diabaikan demi mewujudkan ambisi sebagian oknum dan kelompok di PSSI. 

Dalam tulisan sebelumnya, sudah saya jelaskan tentang pelanggaran-pelanggaran Statuta FIFA, misalnya pembentukan Komite Etik, Banding dan Disiplin tanpa lewat kongres. Penghapusan posisi wakil ketua dua dan digantikan dengan/sebagai staff khusus. 

Baca selengkapnya: Edy Belum Sukses Mereformasi Sepak Bola

Kini, demi berputarnya kompetisi profesional, PSSI menutup mata atas semua pelanggaran yang sengaja dan sadar mereka lakukan, padahal jelas-jelas melanggar Statuta PSSI. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Trofi Liga Champions ke Indonesia, Morientes dan Vidic Turut Serta

Trofi Liga Champions ke Indonesia, Morientes dan Vidic Turut Serta

Sports
Timnas U23 Indonesia dan Olimpiade 2024, Mimpi dari Selembar Karton Putih

Timnas U23 Indonesia dan Olimpiade 2024, Mimpi dari Selembar Karton Putih

Timnas Indonesia
Jadwal Thomas dan Uber Cup 2024: Tim Putra Indonesia Vs Inggris, Putri Lawan Hong Kong

Jadwal Thomas dan Uber Cup 2024: Tim Putra Indonesia Vs Inggris, Putri Lawan Hong Kong

Badminton
Timnas Indonesia Sudah Layak Bersaing di Level Asia

Timnas Indonesia Sudah Layak Bersaing di Level Asia

Timnas Indonesia
Daftar 4 Tim Lolos Semifinal Piala Asia U23 2024, Uzbekistan Lawan Indonesia

Daftar 4 Tim Lolos Semifinal Piala Asia U23 2024, Uzbekistan Lawan Indonesia

Internasional
Jadwal Indonesia Vs Uzbekistan pada Semifinal Piala Asia U23 2024

Jadwal Indonesia Vs Uzbekistan pada Semifinal Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Turnamen Basket Mandiri 3x3 Indonesia, Antusiasme Peserta di Medan

Turnamen Basket Mandiri 3x3 Indonesia, Antusiasme Peserta di Medan

Sports
Hasil Real Sociedad Vs Madrid 0-1, Sinar Arda Gueler Bawa Los Blancos Menang

Hasil Real Sociedad Vs Madrid 0-1, Sinar Arda Gueler Bawa Los Blancos Menang

Liga Spanyol
Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Internasional
Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Liga Indonesia
Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Liga Indonesia
Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Liga Indonesia
Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Sports
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com