Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Piala Presiden 2017, Persib Bingung Pilih Markas

Kompas.com - 27/01/2017, 21:22 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Manajemen Persib Bandung belum memberi keputusan perihal tempat digelarnya laga fase Grup 3 Piala Presiden 2017.

Laga perdana Grup 3 akan dilaksanakan pada 6 Februari 2017. Ada dua tempat yang sedianya bisa digunakan sebagai markas Persib, yakni Stadion Si Jalak Harupat (SJH) atau Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).

General Coordinator Panpel Persib Budi Bram Rachman menuturkan, hingga kini belum ada surat penunjukkan dari PSSI kepada Panpel lokal soal stadion mana yang akan digunakan.

"Jadi untuk mengurus segala hal seperti perizinan kan butuh dasar (surat PSSI) itu," kata Budi saat dihubungi via sambungan telepon, Jumat (27/1/2017).

Budi mengaku akan segera berkoordinasi dengan Pemkot Bandung untuk mengecek kesiapan Stadion GBLA, sesuai dengan keinginan dari Manajer Persib Umuh Muchtar.

"Kalau kata Pak Umuh ke GBLA, ya nanti kami akan cek kesiapan GBLA seperti apa karena dua stadion itu layak untuk saat ini," paparnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung Dodi Ridwansyah mengatakan, sampai saat ini ia belum menerima surat pengajuan penggunaan Stadion GBLA dari manajemen Persib.

"Ini sampai sekarang manajemen Persib belum menghubungi kami. Nanti kalau mau pakai kami bisa bersama-sama mengecek apakah GBLA layak digunakan Persib atau tidak. Sekarang manajemen Persib belum melayangkan surat untuk memakai GBLA," tutur Dodi.

Disinggung soal kondisi GBLA, Dodi menjelaskan saat ini sejumlah fasilitas tengah dalam proses perbaikan pasca-perhelatan PON Jabar 2016.

"Sekarang memang masih dalam proses perbaikan, karena masih ada yang bolong-bolong sedikit. Perbaikannya rumput dan fasilitas kan kemarin bekas PON dan Peparnas kerusakan-kerusakan itu sedang kami perbaiki. Itu tanggung jawab PB PON," tuturnya.

"Kalau sudah ada surat resmi kami sama-sama lihat, jangan sampai kata kami siap, kata Persib enggak atau sebaliknya. Mari sama-sama lihat dulu. Prinsipnya, bagi kami mah silakan saja karena itu memberikan hiburan buat masyarakat," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com