Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RD: Waspada Dua "Fullback" Thailand!

Kompas.com - 13/12/2016, 17:04 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Pelatih Terengganu FC (T-Team) Rahmad Darmawan mengingatkan agar para pemain Timnas Indonesia mewaspadai ancaman dua fullback Thailand yang kerap rajin membantu serangan.

Hal itu dikatakan Rahmad jelang leg pertama final Piala AFF 2016 yang akan digelar di Stadion Pakansari, Cibinong, Rabu (14/12/2016).

Dari hasil pengamatannya, strategi Thailand mirip dengan cara bermain Vietnam. Namun, kata Rahmad, organisasi permainan Thailand lebih dewasa dan lebih berbahaya.

"Thailand lebih dewasa dan dia lebih bahaya pada dua fullback-nya yang membantu serangan. Beda dengan Vietnam yang memang mengandalkan dua flanker. Kalau Thailand dua fullback yang aktif. Ini yang sedikit merepotkan kita," ucap Rahmad di Bandung beberapa waktu lalu.

Pelatih yang akrab disapa RD itu berpendapat, jika berkaca pada pertemuan pertama dalm fase grup, maka pelatih timnas Alfred Riedl akan membuat strategi berbeda.

"Saya rasa coach Riedl sudah tahu apa yang harus dibuat dengan mungkin membuat strategi yang berbeda. Karena counter attack kita luar biasa, orang akan takut dengan counter attack kita ada Rizky Pora, Boaz yang menurut saya punya kualitas," ungkapnya.

Namun, RD kembali mewanti-wanti agar tim Garuda lebih memperhatikan transisi dari menyerang ke bertahan. Saat semifinal lawan Vietnam, sambung RD, transisi serangan ke bertahan menjadi problem yang harus segera dievaluasi.

"Saya pikir kita pasti akan bermain seperti cara bermain dengan Vietnam memberikan tekanan, memberikan pressing kepada Thailand. Saya rasa itu harus dilakukan, jangan sampai lengah, karena salah satu problem kita transisi dari menyerang ke bertahan. Beberapa kali terlambat," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com