Bikin 14 Pemain Cetak Gol, Zidane Bawa Real Madrid Dekati Rekor Barcelona

MADRID, KOMPAS.com - Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, telah membuat 14 pemainnya mencetak gol di La Liga. Dia pun semakin mendekati rekor FC Barcelona.

Sejak mengambil alih kursi kepelatihan Los Blancos, julukan Real Madrid, pada 4 Januari 2016, Zidane telah membawa warna baru untuk kubu tim yang bermarkas di Santiago Bernabeu ini.

Selain mempersembahkan trofi Liga Champions 2015-2016 bagi Real Madrid, Zidane juga telah mencatatkan 14 kemenangan beruntun di La Liga bersama Los Blancos.

Pencapaian pria kelahiran Marseille, Prancis, 44 tahun silam ini, hanya berjarak satu kemenangan dengan prestasi terbaik Real Madrid era kepelatihan Miguel Munoz pada 1960-1961.

Relive some of our best goals against today's opponents @rccelta_oficial!#RMLiga #HalaMadrid pic.twitter.com/6uCQgVBK94

— Real Madrid C.F. (@realmadriden) August 27, 2016

Saat itu, skuat Los Blancos yang diperkuat bintang-bintang legendaris El Real, seperti: Alfredo di Stefano, Ferenc Puskas, dan Gento. Mereka mampu menembus 15 kemenangan berturut-turut di La Liga dan menutup musim sebagai juara.

Baca Juga:

• Barcelona Beri Lawan Pilihan Cara Ingin Dikalahkan
• Pemain Manchester City Nyaris Cambuk Sterling
• Paul Pogba Beri Saran Fans untuk Ganti Pacar

Zidane meraih 12 kemenangan tanpa putus pada musim lalu, yang membuat Real Madrid bisa terus bersaing dengan Barcelona menuju gelar juara La Liga. Meskipun akhirnya Los Blancos kalah satu poin di pekan penutup.

Kini, Zidane telah membawa Gareth Bale Cs meraup dua kemenangan berkat raupan tiga poin dari Real Sociedad (3-0) dan Celta Vigo (2-1).

Jika Zidane mampu memberikan tiga kemenangan beruntun lagi, maka Real Madrid akan mengungguli rekor La Liga yang dipegang Barcelona pada 2010-2011 (16 kemenangan).

1 - Casemiro has made more recoveries (20) and tackles (16) than any other midfielder in La Liga 16/17. Harmony. pic.twitter.com/MULNhtJzNj

— OptaJose (@OptaJose) August 29, 2016

Di sisi lain, Zidane, yang merupakan pilar lini tengah tim nasional Prancis saat merengkuh Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000, mempunyai kelebihan dibandingkan Miguel Munoz. Apakah itu?