MAKASSAR, KOMPAS.com - PT Persaudaraan Sepak Bola Makassar (PT PSM) menyatakan tetap mendukung Pelatih Kepala PSM Robert Rene Alberts untuk terus menjalankan tugas hingga berakhirnya Kejuaraan Sepak Bola Torabica (TSC) 2016. Mereka meyakini, perlu waktu yang lama untuk membangun tim solid.
Chief Executive Officer PT PSM, Munafri Arifuddin, mengatakan membangun skuad yang lebih solid memang membutukan waktu sehingga deretan hasil buruk yang diraih tim berjulukan Juku Eja ini tidak menjadi alasan pihaknya memberikan ultimatum atau ancaman pemecatan bagi pelatih yang bersangkutan.
"Kami tentunya kecewa dengan hasil buruk ini, tetapi dari awal kami sudah sepakat untuk membangun tim yang lebih solid sehingga memang butuh waktu," ungkapnya di Makassar, Rabu (27/7/2016).
Selama mengambil alih tugas Luciano Leandro sebagai pelatih PSM pada pertengahan TSC 2016, Rene Alberts memang memperlihatkan kinerja yang begitu buruk jika hasil pertandingan menjadi tolok ukur. Dari tujuh laga yang dilakoni, pelatih asal Belanda itu memberikan enam kekalahan dan tiga di antaranya justru didapatkan saat laga berlangsung di Stadion Gelora Andi Mattalatta Mattoanging Makassar, Sulawesi Selatan, yang merupakan kandang PSM.
Namun manajemen tetap pada alasannya jika membangun sinergitas antarpemain butuh waktu lama, agar tim itu menjadi tim yang bagus. Manajemen, kata dia, juga belum bisa melakukan evaluasi kepada tim pelatih, meskipun sudah menderita tiga kali kekalahan di kandang dengan alasan pelatih asal Belanda itu hadir saat tim telah terbentuk. Artinya pemilihan pemain bukan merupakan keputusannya saat itu.
"Namun kami akan lihat pada putaran kedua khususnya saat pemain asing juga telah bisa diturunkan," ujarnya.
Sementara itu, Rene Albert sebelumnya enggan menanggapi kemungkinan dirinya untuk mundur sebagai pelatih meski telah menderita sejumlah kekalahan. Dia justru menyoroti peluang memainkan para pemain muda.
"No Comment. Namun soal hasil, kami memang tidak menjadikan kemenangan sebagai fokus utama melainkan menguji kemampuan setiap pemain muda," ungkapnya.
Ia menjelaskan, jika saja dirinya fokus untuk memenangkan pertandingan di TSC 2016, maka tentunya tidak akan memutuskan memecat empat pemain asing sebelumnya yakni Lamine Diarrasouba (striker/Pantai Gading), Alex da Silva (gelandang/Brasil) dan Paulo Martins yang berposisi sebagai pemain bertahan asal Timor Leste serta Boman Irie Aime sebagai stopper dari Pantai Gading.
Namun karena alasan lebih fokus untuk mengembangkan dan memberikan kesempatan yang lebih besar kepada para pemain muda, maka dirinya mengambil keputusan berani dengan mendepak seluruh pemain impor PSM.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.