Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

La Liga Ogah Pakai Teknologi Garis Gawang karena Mahal

Kompas.com - 06/06/2016, 18:06 WIB
Nugyasa Laksamana

Penulis

KOMPAS.com - Divisi Primera La Liga, kompetisi kasta teratas Liga Spanyol, masih enggan menggunakan teknologi garis gawang dalam kompetisi mereka. Alasannya, teknologi tersebut dinilai memakan biaya yang besar.

Teknologi garis gawang terbukti sukses digunakan oleh Premier League sejak 2013-2014. Bundesliga, Serie A, dan Ligue 1 juga mulai mengandalkan sistem ini untuk yang kali pertama pada tahun lalu.

Turnamen bergengsi antarklub Eropa, yakni Liga Champions dan Liga Europa, turut mengandalkan teknologi tersebut. Demikian pula dengan ajang Piala Eropa 2016 yang akan berlangsung pada pekan ini.

Kendati begitu, La Liga tetap bersikeras tak menggunakan teknologi garis gawang. Menurut Presiden La Liga, Javier Tebas, penggunaan teknologi itu dinilai terlalu mahal.

"Tidak, kami tidak akan menggunakannya. Itu akan memakan biaya yang besar," ujar Tebas kepada Cope's Tiempo de Juego, Senin (6/6/2016).

Kebijakan La Liga tak menggunakan teknologi garis gawang mungkin tak terlepas dari krisis keuangan yang melanda Spanyol dalam beberapa tahun terakhir.

Selain itu, pendapatan klub-klub La Liga di luar Barcelona dan Real Madrid dari hak siar televisi juga tak sebesar Premier League.

Perusahaan pengadaan teknologi garis gawang asal Jerman, GoalControl, memang memasang harga yang tergolong tinggi.

Untuk kontrak tiga tahun, biaya pemasangan teknologi tersebut mencapai 420.000 poundsterling (Rp 8 miliar) untuk satu stadion.

Adapun dalam kompetisi sepak bola negara Eropa, teknologi tersebut idealnya dipasang di 280 stadion. Dengan demikian, butuh biaya sekitar 118 juta poundsterling (Rp 2,2 triliun) untuk kontrak tiga tahun.

Teknologi garis gawang sudah dipakai pertama kali oleh FIFA pada Piala Konfederasi 2013. Tujuannya untuk meminimalkan keputusan wasit terkait insiden gol kontroversial.

Insiden seperti itu pernah terjadi pada Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Kala itu, dalam tayangan ulang, bola hasil tendangan gelandang Inggris Frank Lampard sudah melewati garis gawang Jerman.

Akan tetapi, karena keterbatasan pandangan wasit, tembakan dari Lampard itu tidak disahkan. Mulai sejak itulah, teknologi garis gawang mulai dipertimbangkan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hasil Serie B: Como 1907 Promosi, Jay Idzes dan Venezia Berjuang di Playoff

Hasil Serie B: Como 1907 Promosi, Jay Idzes dan Venezia Berjuang di Playoff

Liga Italia
BWF Rilis Daftar Atlet Lolos Olimpiade Paris, Indonesia Punya 6 Wakil

BWF Rilis Daftar Atlet Lolos Olimpiade Paris, Indonesia Punya 6 Wakil

Badminton
Rafael Struick Terpilih Jadi 'Future Star' Piala Asia U23 2024

Rafael Struick Terpilih Jadi "Future Star" Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Jadwal Liga Inggris, Man United Vs Arsenal Besok Malam

Jadwal Liga Inggris, Man United Vs Arsenal Besok Malam

Liga Inggris
Hasil Frosinone Vs Inter Milan, Nerazzurri Pesta 5 Gol

Hasil Frosinone Vs Inter Milan, Nerazzurri Pesta 5 Gol

Liga Italia
Pernyataan Resmi Kylian Mbappe, Umumkan Kepergian dari PSG

Pernyataan Resmi Kylian Mbappe, Umumkan Kepergian dari PSG

Liga Lain
Timnas Brasil Tetapkan 23 Nama untuk Skuad Copa America 2024

Timnas Brasil Tetapkan 23 Nama untuk Skuad Copa America 2024

Internasional
Faisal Halim Penyerang Timnas Malaysia yang Disiram Air Keras Sukses Jalani Operasi Ketiga

Faisal Halim Penyerang Timnas Malaysia yang Disiram Air Keras Sukses Jalani Operasi Ketiga

Sports
Kurniawan DY Kutuk Keras Serangan Rasial kepada Guinea, Coreng Wajah Indonesia

Kurniawan DY Kutuk Keras Serangan Rasial kepada Guinea, Coreng Wajah Indonesia

Timnas Indonesia
Man United Vs Arsenal, Setan Merah Akan Dilibas di Old Trafford

Man United Vs Arsenal, Setan Merah Akan Dilibas di Old Trafford

Liga Inggris
Strategi demi Wujudkan Mimpi Timnas Indonesia ke Olimpiade

Strategi demi Wujudkan Mimpi Timnas Indonesia ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia di Tournoi Maurice Revello 2024

Jadwal Timnas Indonesia di Tournoi Maurice Revello 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea, Respons PSSI soal Shin Tae-yong Kena Kartu Merah

Indonesia Vs Guinea, Respons PSSI soal Shin Tae-yong Kena Kartu Merah

Timnas Indonesia
Gia Cedera, Jakarta Pertamina Enduro Akhiri Kontrak

Gia Cedera, Jakarta Pertamina Enduro Akhiri Kontrak

Sports
VAR Mobile Meluncur Ke Arena Championship Series, Teknologi Baru Liga 1

VAR Mobile Meluncur Ke Arena Championship Series, Teknologi Baru Liga 1

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com