"Momen yang paling menyakitkan dalam karierku adalah kekalahan di ajang Liga Champions di Manchester. Kami sangat kuat, sudah memenangi scudetto dan bertemu Milan yang kesulitan di Serie-A," ujar mantan striker timnas Perancis itu kepada Sport Mediaset.
"Kami merasa superior, tetapi itulah perjalanannya. Kami kalah adu penalti. Itu masih menjadi penyesalan terbesar dalam hidupku."
"Momen yang paling menyenangkan adalah ketika scudetto 2001/02, yang ditentukan pada 5 Mei ketika Inter secara mengejutkan kalah pada hari terakhir di Lazio dan kami menang di Udine untuk menyalip mereka. Itu merupakan scudetto pertamaku dan lebih dari semuanya, Juve tidak memenangi apapun untuk sementara waktu, jadi itu terasa indah."
"Secara umum dari pengalamanku bersama Bianconeri, aku ingat Gianni Agnelli. Dia tak pernah lelah mengatakan kepada kami bahwa dia ingin Juventus menjadi tim terbaik di dunia. Mungkin kami tidak memesona dengan sepak bola indah, tetapi dalam hal rasa lapar untuk menang, tak ada yang seperti Juve."
Trezeguet sebenarnya sudah gantung sepatu. Tetapi dia memilih untuk kembali turun gunung dan bermain di Liga India memperkuat klub Pune FC.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.