KOMPAS.com - Bermaksud melucu malah dianggap menghina. Itu yang dialami perusahaan penerbangan Belanda, KLM.

Saat tim ”Oranye” menghadapi ”El Tri” Meksiko di perdelapan final Piala Dunia 2014, Minggu (29/6/2014), petugas yang bertanggung jawab atas Twitter resmi KLM mengunggah pesan yang dimaksudkan sebagai guyonan. Pesan itu diunggah tepat saat Belanda menang 2-1 atas Meksiko.

Sebenarnya pesan itu biasa saja: berupa gambar bertuliskan keberangkatan (departures). Tulisan departures itu tepat di bawah tulisan Adios Amigos, dan di samping kata itu ada gambar sombrero atau topi khas Meksiko; kumis; dan selimut khas Meksiko, serape.

Pesan lelucon KLM itu kebetulan dibaca oleh aktor terkenal Meksiko, Gael Garcia Bernal. Begitu membaca pesan tersebut, Bernal langsung membalas dengan menuliskan, ”Aku tidak akan pernah mau lagi terbang dengan pesawat dari maskapai ini”.

Bernal merasa, pesan gambar itu menghina Meksiko. Segera saja pesan Bernal yang terbaca dengan etiket #mexicogate itu dibaca jutaan penggemar Bernal yang mengikutinya di Twitter. Aksi Bernal diikuti tindakan ratusan orang yang menyampaikan keberatan kepada KLM. ”Pesan itu sebetulnya untuk lelucon. Ternyata banyak pihak yang berlebihan menanggapinya,” ujar juru bicara KLM, Lisette Ebeling Koning.

Koning menegaskan, KLM tidak pernah bermaksud menyakiti hati Meksiko. Apalagi, selama ini relasi Belanda-Meksiko terbangun apik lewat penerbangan sekali sehari lewat rute Mexico City-Amsterdam.

KLM lantas menghapus pesan Twitter itu dan meminta maaf. ”Dengan sikap sportif, KLM meminta maaf dari hati yang terdalam kepada siapa saja yang merasa sudah tersakiti karena pesan gambar lewat Twitter,” ujar Direktur Umum KLM Wilayah Amerika Utara Marnix Fruitema.

Seusai kekalahan ”El Tri” di babak 16 besar, maskapai penerbangan Meksiko Aeromexico kemudian membalas aksi KLM juga di Twitter. Aeromexico mengunggah pesan gambar bertuliskan kedatangan (arrivals).

Bersama pesan gambar itu, Aeromexico menulis, ”Terima kasih atas turnamen yang apik. Kalian membuat kami bangga. Kami menanti kalian kembali ke tanah air”.

Atas kekalahan itu, pelatih tim nasional Meksiko Miguel Herrera masih meminta supaya wasit asal Portugal, Pedro Proenca, diberhentikan dari tugasnya di Piala Dunia Brasil. Dia menilai, sang wasit melakukan kesalahan fatal dengan memberikan Belanda tendangan penalti. Padahal, pemain Belanda, Arjen Robben, melakukan diving di kotak penalti, bukan dijegal pemain Meksiko. (BBC/WWW.THEGUARDIAN.COM/HLN)