SAO PAULO, Kompas.com — Korea Selatan membutuhkan kembali semangat Piala Dunia 2002 untuk bisa mengalahkan Belgia pada laga Kamis (26/6/2014) waktu setempat atau Jumat pukul 03.00 WIB. Ketika menjadi tuan rumah Piala Dunia 2002 bersama Jepang, Korsel menjadi tim berperingkat keempat.

Kemenangan besar atas Belgia sebagai pemuncak Grup H yang belum terkalahkan itu bisa membuka peluang Korsel lolos ke putaran 16 besar, dengan syarat Aljazair dikalahkan Rusia dengan skor tipis.

”Sekarang kami harus membalikkan halaman. Hasil ini merupakan buah dari persiapan kami. Kami harus menyiapkan diri lebih baik untuk pertandingan selanjutnya. Itu hanya satu-satunya pilihan,” ungkap pelatih Korsel Hong Myung-bo.

Myung-bo mengatakan, strategi yang diterapkan ketika kalah, 2-4, pada laga melawan Aljazair tidak tepat sehingga lini belakang mereka sangat rapuh. ”Saya mengharapkan pemain belakang lebih stabil. Hasil pertandingan (melawan Aljazair) menunjukkan mereka kurang berkonsentrasi,” kata Myung-bo.

Dengan enam poin yang sudah dimiliki Belgia, Korsel mengharapkan lawannya itu akan mengistirahatkan sejumlah pemain utama di Sao Paulo nanti.

Meski berada di dasar klasemen, kapten tim Korsel, Koo Ja-cheol menegaskan, dia dan rekan-rekannya masih memiliki harapan. ”Jika kami tidak memiliki harapan, tim tidak akan termotivasi. Kami bisa mendapatkan hasil yang bagus jika kami bermain seperti yang kami lakukan pada babak kedua melawan Aljazair,” paparnya mengenang dua gol yang dibuat timnya pada babak kedua laga itu.

Bisa lebih baik

Di kubu Belgia, tim asuhan Marc Wilmots tersebut tak bisa memainkan bek tengah Thomas Vermaelen yang cedera hamstring. Akan tetapi, Wilmots sudah meminta penyerang utamanya, Eden Hazard, untuk menajamkan kemampuannya. Dia tetap menginginkan grafik permainan tim terus menanjak.

”Saya belum bermain bagus di Piala Dunia ini, tetapi saya telah membuat sebuah perbedaan. Itulah yang diharapkan pelatih dari saya. Saya memahami orang-orang mengharapkan banyak dari saya dan saya tahu saya bisa melakukannya dengan lebih baik,” kata Hazard.

Selain tentang penampilannya sendiri, pemain depan Chelsea itu menyatakan bahwa dia juga belum puas terhadap penampilan tim secara keseluruhan. ”Saya belum puas dengan tingkat permainan kami, khususnya dengan tim yang kami punya. Kami bisa melakukan yang lebih baik,” ungkap Hazard.

Korsel dan Belgia telah berhadapan tiga kali. Dua pertemuan terjadi di Piala Dunia, yaitu pada Piala Dunia 1990 yang dimenangi Belgia 2-0 dan Piala Dunia 1998 saat kedua tim bermain imbang 1-1. Pertemuan ketiga terjadi pada 1999 pada laga persahabatan di Seoul. Belgia menang 2-1.

Sebagai tim langganan putaran final Piala Dunia—Piala Dunia 2014 adalah yang kedelapan kali berturut-turut bagi Korsel—tim negeri ginseng itu belum mampu mengulang keberhasilan mereka di Piala Dunia 2002. Empat tahun lalu, mereka tersingkir di putaran 16 besar oleh Uruguay.

Pelatih Korsel dan pelatih Belgia sama-sama berstatus sebagai pemain ketika Korsel berhadapan dengan Belgia pada Piala Dunia 1998. Dengan demikian, baik Myung-bo maupun Wilmots cukup mengetahui bagaimana taktik permainan yang dijalankan lawannya. (AFP/Reuters/OKI)