Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Blatter Sebut Rasialisme di Balik Tuduhan atas Qatar

Kompas.com - 10/06/2014, 09:41 WIB
Presiden FIFA Sepp Blatter mengatakan, tuduhan korupsi terkait dengan terpilihnya Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 bermotif rasialisme.

Negara di kawasan teluk itu terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 pada Desember 2010 lalu dengan mengalahkan saingannya, yaitu Australia, Jepang, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.

Namun, muncul tuduhan bahwa kemenangannya diwarnai dengan korupsi, yang membuat FIFA melancarkan penyelidikan independen.

"Ada semacam badai melawan FIFA terkait dengan Piala Dunia Qatar. Sayangnya, ada sejumlah besar diskriminasi dan rasialisme," jelas Blatter dalam Sidang Umum Konfederasi Sepak Bola Afrika, CAF, di Sao Paulo, Brasil.

Sidang CAF itu digelar pada Senin 9 Juni menjelang Piala Dunia 2014 yang akan dibuka pada Kamis 12 Juni waktu Brasil.

Sebelumnya Blatter mengatakan, keputusan terkait pemilihan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 dan Rusia untuk 2018 akan diputuskan pada September atau Oktober tahun ini.

Kepada para pejabat sepak bola dari kawasan Afrika, Blatter mengatakan bahwa tuduhan atas Qatar akan dibahas dalam Kongres FIFA, pada hari Selasa dan Rabu.

Blatter juga menegaskan bahwa FIFA perlu memberantas segala hal yang berbau diskriminasi dan rasialisme.

Qatar sudah berulang kali membantah tuduhan adanya korupsi di balik kemenangannya dan yakin pemilihan berlangsung adil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com