Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Barcelona Harus Kembali Mendatangkan Guardiola

Kompas.com - 17/04/2014, 06:13 WIB
Aloysius Gonsaga AE

Penulis

Sumber Goal
KOMPAS.com -- Mantan pemain dan pelatih Barcelona, Johan Cruyff, mengkritik klub Catalan tersebut menyusul performa mereka yang tak terlalu menjanjikan pada musim ini. Menurut legenda sepak bola asal Belanda tersebut, Barca harus kembali menggunakan jasa Pep Guardiola sebagai arsitek di Camp Nou.

Guardiola, yang kini menjadi bos Bayern Muenchen, menghabiskan waktu empat musim sebagai pelatih Barca. Selama masa yang terbilang singkat itu, Guardiola menorehkan sejarah lantaran mempersembahkan sejumlah gelar bergengsi yakni dua trofi Liga Champions, Piala Super UEFA, Piala Dunia Antarklub, Copa del Rey, serta tiga trofi La Liga.

Sejak kepergiannya, klub mengalami kesulitan mengulangi prestasi mentereng tersebut. Terbukti, Barca sudah tersingkir di perempat final Liga Champions dan saat ini mereka menempati peringkat ketiga klasemen sementara La Liga, tertinggal empat angka dari Atletico Madrid di puncak.

Dengan situasi tersebut, Cruyff yakin cara terbaik yang ditempuh Blaugrana adalah menarik kembali pelatih berusia 43 tahun tersebut dari Allianz Arena.

"Hal terbaik bagi Barcelona adalah kembali menggaet Guardiola. Jika Joan Laporta kembali menjadi presiden, saya ingin mengatakan bahwa hal terbaik untuk dilakukan adalah mendapatkan tanda tangan Pep, dan sebagai seorang pintar, saya yakin dia bisa," ujar Cruyff kepada Mundo Deportivo.

Dia juga mengkritik administrasi klub saat ini. Menurutnya, orang yang memiliki latar belakang sepak bola harus terlibat dan bertanggung jawab dengan klub.

"Ketika Laporta (menjadi) presiden, dia meninggalkan mereka yang mengerti sepak bola seperti (mantan direktur sepak bola) Txiki Begiristain dan Frank Rijkaard dan kemudian Pep Guardiola membuat keputusan sepak bola. Semua orang bisa membuat kesalahan, tetapi mereka tahu sepak bola memotivasi keputusan mereka dan Laporta berdedikasi ketika menjadi presiden dan melindungi mereka."

"Itulah mengapa hal tersebut berjalan. Ada momen bagus dan buruk, tetapi secara keseluruhan itu merupakan langkah yang besar bagi kedua pihak."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Sports
Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Badminton
Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Liga Inggris
Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Badminton
Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Badminton
Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Badminton
Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Badminton
Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Badminton
Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Timnas Indonesia
Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Badminton
Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Badminton
Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

Liga Indonesia
Courtois Kembali Main Bela Real Madrid, Catat Clean Sheet

Courtois Kembali Main Bela Real Madrid, Catat Clean Sheet

Liga Spanyol
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com