JAKARTA, KOMPAS.com — Ketidakpastian status Evan Dimas Darmono, gelandang timnas U-19, ditanggapi Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo. Menurutnya, status Evan Dimas sampai saat ini masih amatir.
"Ya, Evan Dimas sampai sekarang memang masih amatir, bukan profesional," ungkap Roy, Senin (14/10/2013) lalu.
Hal tersebut disampaikan Roy Suryo terkait permohonan alih status Evan Dimas dari pemain amatir ke profesional yang ditolak PSSI karena klub asalnya, Persebaya 1927, tidak diakui sebagai anggota PSSI.
Tidak hanya Evan Dimas, tetapi juga Andik Vermansyah yang berasal dari klub yang sama. Andik mungkin terancam tidak mendapat international transfer certificate (ITC) dari PSSI.
Evan Dimas menjadi pembicaraan setelah berhasil memimpin teman-temannya di timnas U-19 menjuarai Piala AFF U-19 pada September silam. Evan juga mencetak tiga gol penentu kemenangan saat Garuda Muda menundukkan Korea Selatan 3-2 dalam laga terakhir kualifikasi Grup G Piala Asia U-19.
Menpora beralasan, pemain timnas tidak harus berasal dari klub. Tanpa klub sekalipun, lanjut Menpora, seseorang bisa membela timnas jika memenuhi kriteria.
"Tanpa klub pun, kalau dia warga negara Indonesia, wajib hukumnya membela timnas kalau yang bersangkutan bersedia. Jadi, intinya, Jangan terus dibalik seolah-olah Evan Dimas itu ilegal," tambahnya.
Sebelumnya, Sekretaris PT Liga yang juga menjabat Deputi Bidang Organisasi PSSI Tigor Shalom Boboy mengatakan, sebenarnya, Evan Dimas masih dimungkinkan mendapat status resmi sebagai pemain profesional. Syaratnya, dia mau bergabung dengan klub lain di luar Persebaya 1927.
Persebaya 1927 adalah klub yang berlaga di kompetisi Liga Primer Indonesia (IPL). Dalam konsep penyatuan liga, Maret silam, PSSI menjabarkan empat tahap, dimulai dari menyusun regulasi, verifikasi klub (November-Desember), finalisasi jumlah klub peserta kompetisi pada Desember, dan peluncuran kompetisi baru pada Januari 2014.
Untuk kompetisi profesional paling elite akan terdiri atas 22 klub, gabungan dari 18 klub Liga Super Indonesia (ISL) dan 4 klub IPL, ditentukan dari hasil kompetisi musim ini. Namun, untuk klub IPL yang punya kembaran di ISL dan masuk empat besar, klub IPL itu (ada tambahan istilah dan bukan anggota PSSI) akan dicoret dan digantikan klub di bawahnya yang tidak bermasalah.
"Permasalahannya adalah klub tempatnya bernaung itu statusnya tidak diakui PSSI sebagai federasi sepak bola Indonesia. Status Evan Dimas menjadi pemain profesional bisa diakui federasi kalau ia terdaftar sebagai pemain di klub profesional yang diakui PSSI. Intinya, kami tidak pernah mempersulit pemain," tutur Tigor.
Menyangkut Andik, Tigor mengatakan, PSSI juga tidak akan mempersulit pemain tersebut jika nantinya dia jadi bermain di Ventforut Kofu Jepang. PSSI akan tetap mengeluarkan ITC Andik untuk Federasi Sepak Bola Jepang.
"Namun, di ITC itu, keterangan asal klub Andik bukan Persebaya 1927, melainkan Persebaya yang musim depan akan bermain di ISL," ujarnya. Hal itu dimungkinkan karena sebelum terjadi dualisme liga dan kepengurusan federasi sepak bola Indonesia, Andik bermain di klub Persebaya yang saat itu diakui PSSI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.