Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Redknapp: Jika Tangani City, Saya Sudah Stres

Kompas.com - 27/01/2013, 15:05 WIB

LONDON, KOMPAS.com - Manajer Queens Park Rangers (QPR), Harry Redknapp, mengaku salut kepada Manajer Manchester City, Roberto Mancini. Menurutnya, ia sangat sabar dan tahan banting menangani City, meski masalahnya sangat beragam. Jika ia yang berada di posisinya, akunya, ia sudah stres dan tak kuat.

Redknapp menyampaikan hal itu lewat tulisan kolom di The Sun. QPR akan menghadapi City pada Selasa (29/1/2013) dalam lanjutan Premier League. QPR masih di posisi terbawah dengan nilai 15. Mereka tertinggal 5 poin dari Aston Villa yang berada di zona aman terakhir. Maka, betapa pun beratnya, QPR bertekad mengalahkan City agar lolos dari degradasi. Redknapp yakin timnya mampu mewujudkan ambisi itu.

"Sejak kalah dari Liverpool, kami mengalahkan Chelsea kemudian menahan Spurs (Tottenham Hotspur) dan West Ham. Jika kami mampu meraih lima poin dari setiap tiga pertandingan hingga akhir musim, maka kami akan meraih nilai total 40 poin. Itu memberi peluang besar buat kami untuk bertahan di Premier League," tegas Redknapp.

Redknapp kembali membahas masalah City. Menurutnya, di City terlalu banyak ego. Ini sangat sulit dikelola oleh seorang manajer. Namun, Mancini mampu mengatasinya dan tetap mempertahankan kualitas City dengan baik.

"Dia pantas mendapat penghargaan karena mampu mengelola beberapa ego di ruang ganti. Saya kira saya tak memiliki kesabaran seperti itu. Musim lalu Carlos Tevez membuat masalah. Sekarang, giliran Mario Balotelli yang membuat masalah. Saya tak bisa menerima pemain yang merasa sudah tak nyaman di klub. Jika itua da di tim saya, maka saya akan menjualnya secepat mungkin," tulis Redknapp.

"Bisa saja Balotelli dijual, tapi tak semudah yang dikatakan. Mancini juga masih percaya kepadanya. Saya kira, Mancini orang paling kenal dirinya. Saya pernah mau mendatangkan Balotelli dan sudah bertemu dengan agennya, setelah ia bermasalah dengan Pelatih Jose Mourinho di Inter Milan. Kami ingin meminjamnya, tapi untungnya Inter keberatan," lanjutnya.

"Saat itu saya langsung berpikir. Jika Jose tak bisa menanganinya, apa yang bisa saya lakukan? Mungkin ini justru keberuntungan (tidak jadi meminjam Balotelli). Sebab, saya jelas tak mam[u menangani dia jika dilihat perilakunya di Inggris seperti tu," akunya.

"Mengelola pemain saat ini jauh lebih sulit daripada 25 tahun lalu. Dulu, pemain rata-rata anak kelas pekerja dan bahagia bisa mengalami peningkatan dengan bermain sepak bola dan digaji dengan baik. Sekarang, pemain multimilyarder dengan agen menuntut negosiasi kontrak dan menuntut bagian dari setiap penghasilan pemain setiap pekan. Sebab, mereka (pemain) sangat kaya dan sulit dikelola dan dipertahankan dalam sikap yang mapan," terangnya.

Redknap kemudian memperjelas, "Ketika Anda membeli banyak bintang dunia seperti yang dilakukan City, Anda harus menghadapi banyak ego. Maka, Mancini termasuk pantas dikagumi karena mampu menghadapi situasi yang rumit."

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com