PEKANBARU, KOMPAS.com - Tidak hanya tim nasional Indonesia U-22, yang menjadi korban dari Jepang selama putaran kualifikasi Grup E Piala Asia U-22 di Pekanbaru, Riau. Para panitia yang bertugas mendampingi skuad "Samurai Biru" itu pun ternyata dibuat kewalahan saat mendampingi sesi latihan di Stadion Kaharudin Nasution, Jumat (13/7/2012).
Jepang kali ini mendapatkan jadwal latihan pukul 10.30 hingga 12.00 WIB menjelang laga terakhirnya melawan Australia, Minggu (15/7/2012). Namun, karena bertepatan dengan shalat Jumat, panitia telah sepakat untuk membuat perjanjian dengan kubu Jepang dan waktu latihan akhirnya dibatasi hingga pukul 11.30 WIB.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, skuad Jepang memang sangat serius menjalani latihan meski cuaca Pekanbaru sangat terik di siang hari. Meski sejumlah pemain inti tidak mengikuti sesi latihan kali ini, skuad cadangan Jepang cukup serius mengikuti instruksi pelatih Yushasi Yoshida dalam lapangan.
Ketika memasuki pukul 11.30, sejumlah panitia kemudian memberitahu manajer tim, Soeda, bahwa waktu latihan telah usai. Para pemain yang sebelumnya latihan di sisi kanan lapangan, pun terlihat berjalan ke tengah lapangan. Mengira, mereka akan melakukan pendinginan, para panitia dan polisi pengawal pun bersiap untuk menuju hotel.
Perkiraan panitia itu ternyata salah. Meski sudah merapihkan bola dan box minuman, sembilan pemain Jepang didampingi pelatih Yoshida kembali berlatih di sisi kiri lapangan. Kejadian itu, kemudian membuat para panitia kebingungan karena waktu shalat Jumat sudah semakin mepet.
Salah satu, panitia sempat menyampiri manajer tim, untuk mengingatkan kesepakatan awal. Namun, Soeda terlihat tidak ingin menganggu keseriusan timnya berlatih. Ia kemudian mempersilahkan panitia untuk melakukan ibadah, dan meninggalkan timnya sementara. Bahkan, ia tidak mempermasalahkan jika pulang tanpa kawalan aparat keamanan.
Sontak, mendapat "serangan" itu, panitia kewalahan dan mencoba menghubungi panitia pusat. Beberapa kali panitia pun sibuk berbicara dengan Soeda untuk menjelaskan situasi yang terjadi jika pulang tanpa kawalan. 15 menit berselang, "pertandingan sengit" pun usai, karena akhirnya skuad Jepang menghentikan latihannya, dan segera menuju bus untuk pulang ke hotel.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.