GDANSK, KOMPAS.com - Sejarah sepak bola menunjukkan betapa efektifnya olah raga ini untuk mempersatukan bangsa dan dunia. Meski dalam perkembangannya, ketidakdewasaan dan lemahnya kepemimpinan membuat sepak bola bisa menimbulkan kebencian bahkan korban jiwa, sepak bola tetap dijunjung sebagai alat pemersatu.
Lihat saja dampak masifnya saat masyarakat mendukung tim sepak bola nasional mereka dalam ajang regional dan internasional atau seorang suporter berat mendukung tim kesayangannya. Berbagai orang dari latar belakang menjadi sehati atas nama sepak bola.
Begitu pula yang wartawan Kompas.com, Caroline Damanik, saksikan dalam riuhnya kota Gdansk menjelang laga melawan Italia versus Spanyol, Minggu (10/6/2012). Sejak sehari sebelumnya, suporter kedua tim dari berbagai benua, berbagai warna kulit dan berbagai umur tumpah ruah di jalanan utama kota klasik di utara Polandia itu, seperti Ulica Panska (Jalan Panska) dan ulica Dluga.
Mereka hanya dibedakan oleh kostum timnas kesayangannya masing-masing. Mau pilih yang mana, merah-kuning khas "La Furia Roja" atau biru-putih-hijau khas Italia. Sambil duduk dan menikmati makanan dan minuman di kafe-kafe di pinggir jalan, gerombolan fans yang didominasi fans Spanyol bersorak dan menyanyikan yel-yel masing-masing timnas favoritnya itu.
Setiap ada kelompok fans Spanyol lain yang melintas, para fans ini akan bersorak dan berteriak "Espanyola,Espanyola!" sambil melompat-lompat atau mengibarkan bendera serta atribut yang mereka miliki. Para fans yang melintas juga akan membalas dengan gaya serupa.
Lalu bagaimana jika para fans Italia yang lewat? Para fans Spanyol berteriak-teriak kembali, "Italiano, Italiano!" seru mereka dengan sambil melompat-lompat. Reaksi para fans "Azzuri" sama saja. Mereka bergaya serupa sambil melompat-lompat.
Hal menakjubkan lainnya adalah ketika penduduk setempat berkostum "Polska" atau gadis-gadis Polandia melintas di dekat mereka. Serempak, mereka kembali berdiri dan bersorak-sorak sambil menyanyikan anthem "Polska, Bialo Czerwoni" (Polandia, Putih Merah). Di sela-sela itu, mereka tetap menyerukan yel-yel tim favorit mereka.
Pada saat laga antara Spanyol dan Italia berlangsung di Stadion PGE Arena, Gdansk, pemandangan unik pun terjadi. Tak sedikit fans yang mengangkat syal rajut bertuliskan "Polska", padahal mereka mengenakan kostum timnas Spanyol atau Italia.
"Ini penghormatan saya kepada tuan rumah," ungkap Fernando dari Sevilla.
Seruan-seruan dan nyanyian-nyanyian melebur menjadi satu di udara. Mental sportif membuat para fans ini memiliki rasa hormat kepada para fans lain, bahkan para fans lain, termasuk tuan rumah dari perhelatan akbar sepak bola Eropa empat tahunan ini. Sepak bola membuat mereka menjunjung satu rasa, hormat kepada sesama.
Sepak bola adalah aktivitas yang paling mampu mempersatukan umat manusia (Nelson Mandela)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.