Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Espanyola, Italiano dan Polska Melebur di Udara...

Kompas.com - 15/06/2012, 12:23 WIB

GDANSK, KOMPAS.com - Sejarah sepak bola menunjukkan betapa efektifnya olah raga ini untuk mempersatukan bangsa dan dunia. Meski dalam perkembangannya, ketidakdewasaan dan lemahnya kepemimpinan membuat sepak bola bisa menimbulkan kebencian bahkan korban jiwa, sepak bola tetap dijunjung sebagai alat pemersatu.

Lihat saja dampak masifnya saat masyarakat mendukung tim sepak bola nasional mereka dalam ajang regional dan internasional atau seorang suporter berat mendukung tim kesayangannya. Berbagai orang dari latar belakang menjadi sehati atas nama sepak bola.

Begitu pula yang wartawan Kompas.com, Caroline Damanik, saksikan dalam riuhnya kota Gdansk menjelang laga melawan Italia versus Spanyol, Minggu (10/6/2012). Sejak sehari sebelumnya, suporter kedua tim dari berbagai benua, berbagai warna kulit dan berbagai umur tumpah ruah di jalanan utama kota klasik di utara Polandia itu, seperti Ulica Panska (Jalan Panska) dan ulica Dluga.

Mereka hanya dibedakan oleh kostum timnas kesayangannya masing-masing. Mau pilih yang mana, merah-kuning khas "La Furia Roja" atau biru-putih-hijau khas Italia. Sambil duduk dan menikmati makanan dan minuman di kafe-kafe di pinggir jalan, gerombolan fans yang didominasi fans Spanyol bersorak dan menyanyikan yel-yel masing-masing timnas favoritnya itu.

Setiap ada kelompok fans Spanyol lain yang melintas, para fans ini akan bersorak dan berteriak "Espanyola,Espanyola!" sambil melompat-lompat atau mengibarkan bendera serta atribut yang mereka miliki. Para fans yang melintas juga akan membalas dengan gaya serupa.

Lalu bagaimana jika para fans Italia yang lewat? Para fans Spanyol berteriak-teriak kembali, "Italiano, Italiano!" seru mereka dengan sambil melompat-lompat. Reaksi para fans "Azzuri" sama saja. Mereka bergaya serupa sambil melompat-lompat.

Hal menakjubkan lainnya adalah ketika penduduk setempat berkostum "Polska" atau gadis-gadis Polandia melintas di dekat mereka. Serempak, mereka kembali berdiri dan bersorak-sorak sambil menyanyikan anthem "Polska, Bialo Czerwoni" (Polandia, Putih Merah). Di sela-sela itu, mereka tetap menyerukan yel-yel tim favorit mereka.

Pada saat laga antara Spanyol dan Italia berlangsung di Stadion PGE Arena, Gdansk, pemandangan unik pun terjadi. Tak sedikit fans yang mengangkat syal rajut bertuliskan "Polska", padahal mereka mengenakan kostum timnas Spanyol atau Italia.

"Ini penghormatan saya kepada tuan rumah," ungkap Fernando dari Sevilla.

Seruan-seruan dan nyanyian-nyanyian melebur menjadi satu di udara. Mental sportif membuat para fans ini memiliki rasa hormat kepada para fans lain, bahkan para fans lain, termasuk tuan rumah dari perhelatan akbar sepak bola Eropa empat tahunan ini. Sepak bola membuat mereka menjunjung satu rasa, hormat kepada sesama.

Sepak bola adalah aktivitas yang paling mampu mempersatukan umat manusia (Nelson Mandela)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    DXI Community Camp, Rumah Komunitas Pencinta Olahraga Ekstrem Jalin Relasi

    DXI Community Camp, Rumah Komunitas Pencinta Olahraga Ekstrem Jalin Relasi

    Sports
    Perjalanan Berliku Persija di Liga 1, Thomas Doll Ungkap Penyebabnya

    Perjalanan Berliku Persija di Liga 1, Thomas Doll Ungkap Penyebabnya

    Liga Indonesia
    Eks Juventus Ingin Juara di Persib, Tak Sabar Tampil di Championship Series

    Eks Juventus Ingin Juara di Persib, Tak Sabar Tampil di Championship Series

    Liga Indonesia
    Persija Putuskan Absen, PSM Ikut ASEAN Club Championship 2024-2025

    Persija Putuskan Absen, PSM Ikut ASEAN Club Championship 2024-2025

    Liga Indonesia
    Seputar Stade Leo Lagrange yang Dikritik STY: Saksi Gol Historis, Tersebar di Penjuru Perancis

    Seputar Stade Leo Lagrange yang Dikritik STY: Saksi Gol Historis, Tersebar di Penjuru Perancis

    Timnas Indonesia
    Indonesia Vs Guinea: Amunisi Baru Garuda Tiba di Paris, Yakin ke Olimpiade

    Indonesia Vs Guinea: Amunisi Baru Garuda Tiba di Paris, Yakin ke Olimpiade

    Timnas Indonesia
    5 Momen 'Buzzer Beater' Historis di Playoff NBA

    5 Momen "Buzzer Beater" Historis di Playoff NBA

    Sports
    Indonesia Vs Guinea, Saat Garuda Lebih 'Panas' dari Sang Gajah...

    Indonesia Vs Guinea, Saat Garuda Lebih "Panas" dari Sang Gajah...

    Timnas Indonesia
    Piala Asia U17 Putri 2024: Claudia Scheunemann dkk Tingkatkan Kecepatan

    Piala Asia U17 Putri 2024: Claudia Scheunemann dkk Tingkatkan Kecepatan

    Timnas Indonesia
    Indonesia Vs Guinea: Tantangan Persiapan 72 Jam

    Indonesia Vs Guinea: Tantangan Persiapan 72 Jam

    Timnas Indonesia
    Persib Tatap Championship Series, Gim Internal untuk Jaga Kebugaran

    Persib Tatap Championship Series, Gim Internal untuk Jaga Kebugaran

    Liga Indonesia
    PSG Vs Dortmund: Enrique Tebar Ancaman, Ingin Cetak 2 Gol dalam 3 Detik

    PSG Vs Dortmund: Enrique Tebar Ancaman, Ingin Cetak 2 Gol dalam 3 Detik

    Liga Champions
    Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024

    Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024

    Timnas Indonesia
    Indonesia Vs Guinea: Garuda Muda Terus Bersiap di Tengah Kelelahan

    Indonesia Vs Guinea: Garuda Muda Terus Bersiap di Tengah Kelelahan

    Timnas Indonesia
    Indonesia Vs Guinea, Fokus STY Hadapi Tantangan Suhu, Psikologis, dan Lapangan

    Indonesia Vs Guinea, Fokus STY Hadapi Tantangan Suhu, Psikologis, dan Lapangan

    Timnas Indonesia
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com