LIVERPOOL, KOMPAS.com — Pesepak bola berhubungan erat dengan kecepatan. Begitu pula dengan Steven Pienaar. Gelandang sayap itu harus berurusan dengan polisi setelah "berlari" di jalanan Liverpool, bukan di lapangan hijau.
Pria berusia 30 tahun itu mengaku ditilang dua kali karena ngebut di jalanan Chigwell, Essex, Oktober lalu.
Sidang pendahuluannya sudah selesai, di mana Pienaar, yang tak hadir, dinyatakan bersalah. Kepada hakim pengadilan Chelmsford, ia beralasan sedang pulang kampung ke Afrika Selatan dan lupa dengan sidang tersebut.
Pienaar diminta membayar denda 175 pounds atau Rp 2,1 juta untuk biaya persidangan dan kerugian akibat perbuatannya.
Pienaar diberi tiga poin pada surat izin mengemudinya setelah memacu Aston Martin DBS-nya dengan kecepatan 80 kilometer per jam meski batas kecepatannya cuma 60 kilometer per jam. Aksi kebut ala Pienaar itu dilakukan di jalanan Lambourne Road pada 10 Oktober lalu.
Sebelas hari kemudian, poinnya bertambah empat setelah memacu mobilnya sekitar 90 kilometer per jam di jalan yang sama.
Pengacara Pienaar, Gwynn Lewis, mengatakan, absennya Pienaar karena ia sedang sibuk pindah rumah dari Theydon Road, Epping, Everton. Maklum saja, Pienaar dipinjamkan Everton ke Tottenham Hostpur, Januari lalu.
Lewis bilang Pienaar tak sadar harus mengubah alamat surat-surat mobilnya ke tempat tinggal barunya.
Pengacara itu juga menambahkan, surat-surat penting untuk Pienaar di alamat lama tidak diteruskan ke alamatnya yang baru hingga ia pun tak tahu tanggal sidang tilangnya.
"Pienaar justru tahu dari media tentang sidang pendahuluan itu dan langsung melapor ke kepolisian di Warrington," sebut Lewis.
Intinya, Pienaar tak tahu kapan harus hadir dalam sidang tilang gara-gara berpindah alamat. Bukan karena salah alamat.
Sumber: BBC