JAKARTA, KOMPAS.com — Melenggangnya Nurdin Halid dan Nirwan Bakrie pada ajang perebutan kursi pimpinan PSSI 2011-2015 berpotensi membuat PSSI berada di titik nadir. Selama dua periode menakhodai PSSI, Nurdin dikatakan gagal mengembangkan olahraga sepak bola di Indonesia.
"Sepak bola Indonesia saat ini sedang berada di titik nadir. Ke depan, masih dimungkinkan mafia sepak bola akan tetap merajalela, seperti korupsi, pengaturan skor, pungli, dan lainnya," kata aktivis Save Our Soccer Apung Widadi ketika melakukan aksi demonstrasi di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (20/2/2011).
"Selama delapan tahun kepemimpinan Nurdin Halid, kita tak pernah disuguhi pertandingan yang sportif," ujar Kapten Aliansi Suporter Indonesia Djundan Hidayat.
Demi masa depan sepak bola Indonesia yang lebih baik, Save Our Soccer dan Aliansi Supporter Indonesia meminta kepolisian memeriksa Tim Seleksi dan Tim Verifikasi pemilihan Ketua PSSI. Tim tersebut dikatakan tak independen dan bagian dari rezim PSSI.
Seperti diwartakan, dua calon ketua PSSI, Jenderal TNI George Toisutta dan Arifin Panigoro, dinyatakan tak lolos verifikasi. Komite Pemilihan tak menyebutkan alasan mengapa keduanya tak lolos verifikasi.
"Alasan (tidak lolos) semuanya akan tertuang di dalam SK (surat keputusan). SK itu bersifat pribadi dan rahasia, kecuali yang bersangkutan akan menyebarluaskannya," ujar Ketua Komite Pemilihan Syarif Bastaman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.