KAIRO, KOMPAS.com - Striker Inter Milan dan tim nasional Kamerun, Samuel Eto'o, menolak disebut sebagai pemain terbaik Afrika sepanjang masa. Menurutnya, perbandingan dirinya dengan legenda-legenda abadi Afrika, seperti Abedi Pele dan George Weah, tidaklah adil.
Eto'o baru saja terpilih sebagai Pemain Terbaik Afrika 2010. Ia mengalahkan dua saingannya, yakni Didier Drogba dan Asamoah Gyan. Ini adalah penghargaan keempat Eto'o sepanjang kariernya.
Sebelumnya, Eto'o juga pernah memenangi penghargaan yang sama pada tahun 2003, 2004, dan 2005. Kesuksesan ini mengalahkan rekor Abedi Pele dan George Weah yang pernah memenangi gelar tersebut sebanyak tiga kali.
"Memenangkan gelar pemain terbaik Afrika sebanyak empat kali adalah sebuah rekor baru, tapi ini tidak memberiku hak untuk mengatakan bahwa aku yang terbaik. Ada pemain-pemain hebat di generasi sebelumnya yang memiliki tantangan dan situasi yang berbeda dengaku. Anda tidak bisa membandingkan kami," kata Eto'o.
Pemain 29 tahun itu sukses besar dalam 12 bulan terakhir. Meski tak terlalu berprestasi di Piala Afrika dan Piala Dunia, Eto'o sanggup menebus dosanya dengan meraih lima gelar bersama Inter.
"Adalah suatu kenikmatan menjadi pemenang lagi. Senang rasanya untuk keempat kalinya berada di posisi teratas. Afrika sekarang memiliki banyak pemain bagus dan ada banyak bakat hebat berdatangan. Jadi, ini mungkin kesempatan terakhir bagiku."
Pujian kepada Eto'o juga datang dari saingannya sendiri, Asamoah Gyan. "Eto'o adalah pemain hebat yang telah menjadi contoh fantastis untuk banyak pemain di Afrika. Aku harap suatu hari aku juga akan memenangkan penghargaan ini seperti dia. Ini adalah tahun yang sangat baik bagiku dan aku senang dengan rekor kemenangan Eto'o," sebut Gyan. (CAF)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.