Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alonso: Igaku Mungkin Patah

Kompas.com - 13/07/2010, 11:41 WIB

MADRID, KOMPAS.com — Gelandang Spanyol, Xabi Alonso, mengatakan, iganya sangat sakit dan kemungkinan ada bagian yang patah. Menurutnya, masalah itu muncul setelah dadanya tertendang gelandang Belanda, Nigel De Jong, pada final Piala Dunia 2010 Afrika Selatan, Minggu (11/7/2010).

Insiden itu terjadi ketika Alonso dan De Jong berebut bola pada menit ke-28. De Jong mengangkat kaki terlalu tinggi, tetapi mengenai dada Alonso, bukan bola. Alonso masih memaksa bermain sampai digantikan Fabregas pada menit ke-87.

"Aku sakit sekarang. Itu adalah salah satu tekel terkeras yang pernah kualami. Mereka harus menutup ruang kami. Itu adalah pertandingan yang ketat dan ada rasa hormat dari kedua tim," ujar Alonso.

"Pelanggaran itu begitu keras dan membuatku merasakan salah satu rasa sakit paling berat dalam hidupku. Saat itu aku sulit melanjutkan pertandingan. Tulang igaku mungkin patah," lanjutnya.

De Jong sendiri telah mengakui bahwa ia seharusnya mendapat kartu merah, bukan kartu kuning seperti yang terjadi. Namun, ia membantah melakukan itu dengan sengaja.

"Ya, aku sadar itu bisa lebih buruk dari kartu kuning. Itu terlihat buruk, sekalipun sejujurnya aku tak melihat lawan datang dari arah itu. Aku sangat fokus pada bola dan aku mengenai dadanya," ungkap De Jong.

"Itu cukup membuatku ingin tahu (bagaimana kondisi Alonso), tetapi wasit memberikan kartu kuning dan bagiku itu adalah sedikit keberuntungan," lanjutnya. Belanda pada akhirnya harus bermain dengan sepuluh pemain, setelah bek John Heitinga menerima kartu kuning kedua pada menit ke-109. Mereka juga akhirnya kalah 0-1 akibat gol Andres Iniesta pada menit ke-116.

Dengan begitu, Belanda untuk ketiga kalinya gagal menjadi juara setelah berhasil masuk final. Sebelumnya, mereka juga gagal di Piala Dunia 1974 Jerman Barat dan 1978 Argentina. (MIR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com