Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaya Ancelotti, Gaya Masa Depan Chelsea

Kompas.com - 10/05/2010, 05:17 WIB

LONDON, KOMPAS.com — Pelatih Chelsea Carlo Ancelotti terkesan oleh gaya permainan Chelsea hingga akhirnya membuahkan gelar Liga Inggris. Gaya inilah yang akan dipertahankannya pada masa mendatang.

Sejak Jose Mourinho memberikan gelar terakhirnya di Stamford Bridge, Chelsea sudah empat kali berganti pelatih. Pertukaran arsitek permainan ini ternyata tak membuahkan hasil sesuai harapan. Luiz Felipe Scolari, misalnya, meninggalkan masalah hubungan antarpemain di kubu "The Londoners".

Setelah Guus Hiddink "merapikan" skuad Chelsea, pemilik klub Roman Abramovich menunjuk Ancelotti sebagai pelatih yang diharapkan mampu mempersatukan ego para pemain senior di klub tersebut. Kedekatan Ancelotti dengan para pemain memudahkannya memperbaiki hubungan antarpemain itu sekaligus menyuntikkan rasa percaya diri kepada para pemain melalui formasi baru yang dibuatnya.

"Saya menemukan cara yang pas memainkan sepak bola indah (di Chelsea), memperlihatkannya, dan memberikan kebahagiaan kepada fans yang menyaksikan tim kami," kata mantan Pelatih AC Milan itu dalam jumpa pers seusai laga versus Wigan Athletic, Minggu (9/5/2010).

"Inilah gaya saya dan saya tidak pernah bermasalah dengan pemain-pemain saya sepanjang musim. Mereka semua sepakat dengan keputusan saya dan saya ingin menjaga gaya ini pada masa mendatang," tegasnya.

Pada masa awal tugasnya, Ancelotti begitu taat menerapkan formasi 4-4-2 berlian untuk John Terry cs. Pola ini begitu perkasa pada awal musim. Namun, kedigdayaan itu mulai luntur ketika lawan mulai membaca pola permainan mereka.

Adalah Wigan Athletic yang pertama menaklukkan keperkasaan Chelsea selama 14 pertemuan tak terkalahkan di Liga Inggris. Februari lalu, Manchester City menghancurkan keangkeran Stamford Bridge, yang tak pernah membuat Chelsea kalah dalam 15 bulan sebelumnya.

Di situlah titik nadir penampilan Chelsea musim ini. Untunglah "The Blues" mampu bangkit dengan gaya berbeda. Didier Drogba tak selalu dipaksa main sebagai goal getter dengan Nicolas Anelka sebagai pasangannya. Salomoun Kalou pun pernah didorong ke depan, seperti ketika melawan Stoke City. Florent Malouda, yang kadang main di sayap, adakalanya digeser ke tengah seperti laga semalam.

"Saya menemukan tim fantastis di sini. Mereka bekerja sangat keras setiap hari dan menjaga suasana tetap bagus. Kami memenangi liga karena mereka bermain dan bekerja sebagai sebuah tim," puji Don Carletto.

Kini nama Ancelotti akan dicatat dalam sejarah emas di Chelsea. Namanya akan tercantum sebagai pelatih pertama yang berhasil membawa sebuah tim dengan 103 gol dalam satu musim Liga Primer sejak 1963. Karismanya akan dikenang sebagai peracik taktik yang berhasil mengalahkan Manchester United, Arsenal, dan Liverpool di semua pertemuan mereka musim ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com