Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerusuhan Sepak Bola Mencemaskan

Kompas.com - 22/03/2010, 08:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS - Kerusuhan suporter cenderung meningkat dan semakin anarkistis. Pemicunya cukup kompleks, mulai dari fanatisme berlebihan kepada klub, soal wasit, kinerja panitia pertandingan, hingga minimnya sarana ekspresi suporter.

Demikian pengamatan dan rangkuman pendapat para suporter di sejumlah daerah, Jumat (19/3). Dalam lima bulan terakhir, kerusuhan suporter meledak di sejumlah tempat di Tanah Air, seperti Jakarta, Tangerang, Yogyakarta, Surabaya, Solo, dan Makassar. Kekerasan suporter itu sudah di luar nalar dan akal sehat. Mereka pergi menonton sepak bola seperti akan berangkat tawuran, dengan membawa senjata tajam.

Polisi, misalnya, menahan 15 dari 38 suporter Persija, ”The Jakmania”, saat Persija kalah dari tamunya, Persipura. ”Kalau ada suporter yang melanggar hukum, kami dukung polisi. Sekali dibiarkan, mereka akan berulah lagi,” ujar Rico Rangga Mone, Ketua Harian Jakmania.

Pendukung Persebaya alias bondo nekat (bonek) memiliki slogan yang amat mengerikan, ”Salam Satu Nyali. Wani!” Slogan ini sengaja dibuat untuk memotivasi bonek agar lebih berani dan nekat membela timnya.

Kenekatan, kata Pembina Yayasan Suporter Surabaya (YSS) Wastomi Suhari, menjadi pilihan para bonek, bahkan ketika tahu nyawa merekalah taruhannya. ”Bagi anak-anak muda pendukung Persebaya, semakin banyak luka yang mereka punya semakin bangga mereka,” kata Wastomi.

Selain faktor fanatisme suporter kepada klubnya, kinerja panitia pertandingan turut memengaruhi perilaku suporter. Sekretaris Jenderal Bomber Persib Nefi Effendi dan Ketua Viking Persib Heru Joko menyoroti kurang maksimalnya kinerja panitia dalam mempersiapkan sebuah laga. Heru mengeluhkan orientasi panitia penyelenggara pertandingan yang lebih mengejar keuntungan semata dan mengabaikan pelayanan kepada penonton.

Lemahnya kinerja panitia pertandingan itu terlihat saat Persik Kediri menjamu Persib Bandung di Stadion Brawijaya, Kediri, 9 Februari. Saat itu seorang suporter tewas terjatuh dari tembok tribun stadion dan empat orang lainnya luka serius. Sebelum jatuh dan tewas, korban berkelahi dengan sesama suporter Persik atau ”Persikmania”.

Perkelahian dipicu oleh kondisi stadion yang sesak karena diisi lebih dari 22.000 penonton atau melebihi kapasitas normal stadion yang hanya mampu menampung 15.000 orang. Membeludaknya penonton karena panitia menjual tiket melebihi kapasitas stadion dengan potongan setengah harga.

Kondisi infrastruktur stadion yang tidak layak ikut mempermudah suporter berbuat rusuh. ”Setiap pertandingan kandang kami selalu mengimbau dan memeriksa anggota untuk tidak membawa batu atau benda-benda berbahaya lainnya,” ujar Eko Satriyo, Wakil Sekretaris Jenderal Brajamusti, kelompok suporter fanatik PSIM Yogyakarta.

”Tetapi, saat di dalam stadion, mereka bisa mudah memperoleh batu dengan memecah ubin atau bagian-bagian stadion lain yang memang kondisi fisiknya memungkinkan untuk dijadikan batu,” ujar Eko. Pada 12 Februari saat PSIM menjamu PSS Sleman di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, meletus kerusuhan di dalam dan di luar stadion.
Sejumlah suporter mengatakan, awal mula kerusuhan itu hanya saling lempar botol air mineral, batu, dan saling ejek antarsuporter. Eskalasi kerusuhan meluas setelah polisi melepaskan tembakan gas air mata ke arah suporter. Puluhan orang dilaporkan terluka akibat gas air mata itu serta lebih dari 50 kendaraan roda dua dan empat rusak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Pelatih PSM Yakin Portugal Juara Euro 2024

Alasan Pelatih PSM Yakin Portugal Juara Euro 2024

Liga Indonesia
Jadwal Euro 2024 Malam Ini, Timnas Perancis dan Belgia Beraksi

Jadwal Euro 2024 Malam Ini, Timnas Perancis dan Belgia Beraksi

Internasional
Arema Pertahankan 50 Persen Pemain Lokal dan 2 Asing Musim Lalu

Arema Pertahankan 50 Persen Pemain Lokal dan 2 Asing Musim Lalu

Liga Indonesia
Real Madrid Larang Kylian Mbappe Main di Olimpiade Paris 2024

Real Madrid Larang Kylian Mbappe Main di Olimpiade Paris 2024

Internasional
Pujian bagi Bellingham dan Trent dalam Penderitaan Inggris Raih Kemenangan

Pujian bagi Bellingham dan Trent dalam Penderitaan Inggris Raih Kemenangan

Internasional
Kata Bellingham Usai Antar Inggris Bekuk Serbia di Euro 2024

Kata Bellingham Usai Antar Inggris Bekuk Serbia di Euro 2024

Internasional
Bangkit Usai Insiden Ambruk di Lapangan, Eriksen Cetak Gol Denmark

Bangkit Usai Insiden Ambruk di Lapangan, Eriksen Cetak Gol Denmark

Internasional
Klasemen Grup C dan D Euro 2024 Usai Belanda dan Inggris Menang

Klasemen Grup C dan D Euro 2024 Usai Belanda dan Inggris Menang

Internasional
Hasil Euro 2024: Awal Manis Timnas Belanda dan Inggris di Piala Eropa

Hasil Euro 2024: Awal Manis Timnas Belanda dan Inggris di Piala Eropa

Internasional
Hasil Serbia Vs Inggris 0-1: Bellingham Bungkam 'Raksasa' Euro 2024

Hasil Serbia Vs Inggris 0-1: Bellingham Bungkam "Raksasa" Euro 2024

Internasional
Hasil Slovenia Vs Denmark 1-1: Eriksen Cetak Gol, Tim Dinamit Tertahan

Hasil Slovenia Vs Denmark 1-1: Eriksen Cetak Gol, Tim Dinamit Tertahan

Internasional
Link Live Streaming Serbia Vs Inggris, Kickoff 02.00 WIB

Link Live Streaming Serbia Vs Inggris, Kickoff 02.00 WIB

Internasional
Weghorst Pahlawan Belanda, Rekor 'Supersub' Oranye 2 Menit, 18 Detik

Weghorst Pahlawan Belanda, Rekor "Supersub" Oranye 2 Menit, 18 Detik

Internasional
Hasil Proliga 2024, Jakarta Pertamina Enduro Tembus Final Four

Hasil Proliga 2024, Jakarta Pertamina Enduro Tembus Final Four

Sports
Polandia Vs Belanda 1-2: Ketika Oranje Menang Tanpa Pemain Ajax...

Polandia Vs Belanda 1-2: Ketika Oranje Menang Tanpa Pemain Ajax...

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com