Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerrard Belajar dari Kegagalan

Kompas.com - 23/02/2010, 04:44 WIB

ZURICH, KOMPAS.com - Menjadi tulang punggung tim nasional Inggris menjadi sebuah tugas berat bagi gelandang Steven Gerrard. Tugas yang kadang dilewatinya dengan kegagalan yang menjadi pengalaman paling berharga.

Kegagalan itu terjadi di perempat final Piala Dunia 2006 di Jerman. Gerrard yang digadang-gadang bisa mencetak gol lewat adu penalti ternyata gagal. Inggris akhirnya kalah.

Gerrard merasakan betul bagaimana beratnya memikul beban sebagai pemain Inggris. Namun, ada pelajaran berharga yang ia petik dari pengalaman tersebut. Inilah pengalaman yang diceritakannya kepada FIFA.com:

+ Steven, Anda gagal menendang penalti ketika Inggris kalah adu penalti lawan Portugal di Jerman 2006. Apa yang Anda pelajari dari pengalaman itu?
- Kurasa, dengan kegagalan penalti, aku mungkin akan mengaturnya di kesempatan berikutnya, sedikit memolorkan waktu. Aku akan berlatih lebih keras untuk memastikan bahwa aku tahu apa yang akan kulakukan. Semua terjadi begitu cepat pada 2006 dan kurasa setelah melakukan banyak penalti, aku sebaiknya lebih banyak ambil ancang-ancang waktu.

+ Apa yang terlintas di benak Anda ketika Anda melangkah ke titik putih?
- Ada rasa penuh tekanan, tapi itulah yang kami lakukan, kami mencoba menangani tekanan. Aku gagal pada 2006, jadi jika aku menghadapi situasi itu lagi, aku akan mencoba mengatasi tekanan jauh lebih baik.

Namun, itu sulit, tidak seperti biasanya menendang penalti dalam latihan. Anda memikul tanggung jawab lebih besar. Anda tahu semua penonton menyaksikan dan ketika Anda lelah, Anda semakin tertekan, itulah saat kesalahan terjadi dan itu yang terjadi padaku pada 2006.

+ Anda bilang lelah saat adu penalti. Bagaimana saat perpanjangan waktu? Apa yang terjadi pada tubuh dan pikiran ketika laga mencapai tahap ini?
- Anda sangat lelah. Anda mengeluarkan energi, Anda ingin pertandingan berhenti tapi Anda harus tetap fokus hingga akhir. Itu sangat sulit karena tahap ini sangat cepat sehingga setelah 90 menit Anda kehilangan energi.

(Perpanjangan waktu) merupakan saat kesalahan datang. Ketika badan dan pikiran sangat lelah, Anda melihat tim melakukan kesalahan, pertandingan melambat. Sebenarnya, kedua tim tidak ingin kalah, sehingga setiap orang agak tegang.

+ Kini Piala Dunia 2010. Apa yang menonjol dari partai kualifikasi?
- Kurasa tidak hanya satu momen, tapi Anda harus melihat semua partai di mana kami sangat konsisten. Kami menjadi tim yang sangat sulit dikalahkan dan kami tampil mengesankan, tapi yang paling penting adalah kami dapat mempertahankan kerja keras untuk lebih baik lagi jelang Piala Dunia. Kami masih menghadapi jalan panjang.

+ Bagaimana pandangan Anda soal (Pelatih) Fabio Capello yang akan menangani tim di Piala Dunia pertamanya?
- Dia menciptakan banyak kemampuan dalam tim. Dia seorang jawara, dia memiliki seabrek pengalaman luar biasa dan menikmati sejumlah sukses penting. Dia mentransfer mental juara ke dalam tim, jadi kami akan berada di posisi lebih baik di turnamen.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

Liga Italia
Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Liga Inggris
Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Sports
Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Badminton
Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Liga Inggris
Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Badminton
Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Badminton
Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Badminton
Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Badminton
Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Badminton
Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Timnas Indonesia
Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Badminton
Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com