SIDOARJO, KOMPAS.com - Deltras patut berterima kasih pada kecerdikan Fery Aman Saragih yang terjatuh di kotak penalti lawan pada menit ke-78. Berkat aksinya, Deltras dihadiahi penalti yang membuat "The Lobster" menang tipis 2-1 atas Persiba Bantul dalam laga Divisi Utama Liga Indonesia di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Senin (30/11).
Penalti kemenangan tersebut dieksekusi oleh Satyo Husodo pada menit ke-80. Adapun Satyo baru masuk menit ke-23 untuk menggantikan Kornelis Kaimu yang tampil jelek. Penalti tersebut membuat Deltras tak jadi menanggung malu di hadapan segelintir pendukungnya.
Tim besutan Nus Yadera ini tertinggal lebih dulu pada menit ke-14 berkat gol penyerang Persiba Ugik Sugianto yang berhasil menerobos barisan pertahanan yang tanpa kawalan sama sekali. Deltras baru berhasil menyamakan kedudukan menit ke-62 lewat tandukan Sackie Doe yang menyambar tendangan bebas Fery.
Sementara itu tragedi kotak putih terjadi setelah Fery yang berada di kotak keramat bertubrukan dengan kiper Persiba Wahyu Tri Nugroho yang maju untuk mengantisipasi umpan yang mengarah ke Fery. Keduanya terjatuh, penonton bersorak, wasit Dedik Wahyudi (Bali) langsung meresponnya dengan memberi hadiah penalti untuk Deltras.
Keputusan wasit langsung diprotes ramai-ramai oleh punggawa Persiba. Wasit bersikukuh pilihannya benar, dan malah mengganjar gelandang Persiba Febi Martika Chandra dengan kartu kuning. Kedudukan 2-1 pun bertahan hingga pertandingan berakhir.
Kemenangan Deltras ini patut disayangkan karena dua gol yang diborong berasal dari bola mati. Sejak menit awal semua lini Deltras bermain buruk. Kehadiran trio Liberia, Robert Kwateh, Sackie Doe, dan Adolfo Marshal, pun gagal mengangkat performa tim. Bahkan keputusan menurunkan Kwateh sejak menit awal sungguh salah karena tidak sekalipun dia menciptakan peluang emas untuk timnya.
"Kwateh masih bingung menempatkan diri. Kami juga coba variasi serangan ternyata gagal," ujar asisten pelatih Deltras Gunawan.
Deltras bisa dibilang tidak bermain sama sekali karena skema serangan berantakan, aliran bola berputar-putar di lini tengah, dan umpan-umpan sangat lemah dan tak akurat. Gunawan berdalih bahwa performa timnya memburuk karena kehilangan tiga pilarnya, M Kusen, Fachrudin, dan Gunawan. Namun tanpa ketiganya pun, Deltras buktinya bisa bermain lebih baik ketika menekuk Pro Duta Sleman 2-0 di laga perdana.
Sebaliknya Persiba justru tampil lebih enerjik. Tim yang kini diarsiteki Edward Tjong juga berhasil bermain dengan temponya sendiri tanpa terbawa irama permainan Deltras. Mengandalkan serangan balik cepat yang digalang gelandang Slamet Nur Cahyono, Persiba seharusnya bisa mencetak lebih banyak gol.
Terkait kinerja wasit, Edward enggan berkomentar apa-apa. " Yah, kalian bisa nilai sendiri. Wajar kalau wasit seperti itu," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.