Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya FIFA Berantas Rasialisme: Larangan Bertanding hingga Gestur Tangan Menyilang

Kompas.com - 17/05/2024, 17:16 WIB
Farahdilla Puspa,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi

Sumber ESPN,AP News

KOMPAS.com - Induk sepak bola dunia, FIFA, menyampaikan lima upaya untuk memberantas rasialisme dalam kongres FIFA ke-74 di Bangkok, Thailand, Jumat (17/6/2024). 

Bintang Real Madrid dan timnas Brasil, Vinicius Junior, berulang kali menjadi korban rasialisme dan yang paling vokal membicarakan masalah rasial ini. 

Presiden FIFA, Gianni Infantino, pun sudah berkonsultasi dengan Vinicius untuk menentukan langkah-langkah guna mengatasi rasialisme di sepak bola.  

"Waktunya telah tiba bagi sepak bola untuk bersatu dan berkomitmen secara tegas sebagai komunitas global untuk mengatasi masalah rasialisme dalam permainan," kata FIFA dalam surat kepada federasi-federasi nasional, dikutip dari ESPN. 

Baca juga: Spanyol Vs Brasil: Saat Vinicius Jr Menangis karena Rasialisme....

Dalam beberapa kasus rasialisme, otoritas sepak bola menghentikan investigasi karena tidak ada bukti selain klaim dari pemain yang mengatakan adanya pelecehan. 

Selain itu, para pemain yang merasa dilecehkan oleh lawan atau penggemar mencoba untuk meninggalkan lapangan, tetapi justru mendapat kartu kuning. 

FIFA kini menegaskan kepada 211 federasi bahwa rasialisme termasuk pelanggaran disiplin yang salah satu sanksinya adalah larangan bertanding. 

Para pemain juga diminta menyilangkan tangan sebagai isyarat kepada wasit adanya pelecehan rasialisme. 

Baca juga: Noda Rasialisme Indonesia Vs Guinea: PSSI Wajib Edukasi Fan, Beri Pemahaman

Gestur tangan menyilang pernah dilakukan Raven Saunders (Amerika Serikat) di podium saat menerima medali perak Olimpiade Tokyo 2020. 

Ia mengatakan bahwa itu adalah "persimpangan di mana semua orang yang tertindas bertemu".

Tak hanya di dalam lapangan, serangan rasialisme juga dilakukan lewat media sosial.

Contohnya kala sebagian warganet Tanah Air melakukan serangan rasial kepada para pemain Guinea di akun federasi negara Afrika Barat tersebut setelah timnas U23 kalah pada laga playoff Olimpiade.

PSSI bahkan sampai meminta maaf kepada federasi Guinea walau sejauh ini tampak belum ada langkah atau hukuman konkret kepada para pelaku.

Beberapa pemain Timmas Inggris seperti Bukayo Saka juga mendapat serangan rasial usai gagal menuntaskan penalti pada final Euro 2020 kontra Italia.

Tiga upaya FIFA lainnya yaitu mendorong setiap negara untuk mengakui rasialsime sebagai tindak pidana dan mendapat hukuman berat, memberikan edukasi soal rasialisme, dan membentuk panel anti-rasialisme. 

5 Upaya FIFA Mengatasi Rasialisme

  1. Kami, bersama-sama bersatu sebagai sepak bola global, akan menjadikan rasialisme sebagai pelanggaran spesifik dengan pencantuman wajib dalam Kode Disiplin individu dari semua 211 Asosiasi Anggota FIFA, membedakan rasialsime dari insiden lain, memberikan tindakan rasialsime sanksi yang spesifik dan berat, termasuk larangan bertanding. 
  2. Kami, bersama-sama bersatu sebagai sepak bola global, akan menghentikan sementara, menangguhkan dan meninggalkan pertandingan jika terjadi kasus rasialisme, memperkenalkan isyarat standar global bagi para pemain untuk mengkomunikasikan insiden rasialisme dan wasit untuk memberi isyarat penerapan prosedur tiga langkah yang akan diwajibkan di semua 211 Asosiasi Anggota FIFA.
  3. Kami, bersama-sama bersatu sebagai sepak bola global, akan mendorong pengakuan rasialisme sebagai tindak pidana di setiap negara di dunia dan di mana sudah ada pelanggaran, akan mendorong penuntutan dengan hukuman yang seberat-beratnya. 
  4. Kami, bersama-sama bersatu sebagai sepak bola global, mengakui bahwa tidak ada anak yang terlahir sebagai seorang rasis, akan mengembangkan dan mempromosikan inisiatif pendidikan bersama dengan sekolah dan pemerintah, untuk memberikan masa depan yang bebas dari rasialisme. 
  5. Kami, bersama-sama bersatu sebagai sepak bola global, akan membentuk Panel Anti-Rasialisme yang terdiri dari para mantan pemain yang akan memantau dan memberi saran tentang pelaksanaan tindakan ini di seluruh dunia. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Latihan Lagi Usai Cedera Hidung, Mbappe: Tanpa Risiko, Tak Ada Kemenangan

Latihan Lagi Usai Cedera Hidung, Mbappe: Tanpa Risiko, Tak Ada Kemenangan

Internasional
Saat Man United-Nice Tak Boleh Transfer Pemain karena Kepemilikan Ratcliffe...

Saat Man United-Nice Tak Boleh Transfer Pemain karena Kepemilikan Ratcliffe...

Liga Inggris
Euro 2024: Mbappe Luar Biasa, Pakai Topeng Bukan Alasan Tampil Buruk

Euro 2024: Mbappe Luar Biasa, Pakai Topeng Bukan Alasan Tampil Buruk

Internasional
Prediksi Skor dan Susunan Pemain Spanyol Vs Italia di Euro 2024

Prediksi Skor dan Susunan Pemain Spanyol Vs Italia di Euro 2024

Internasional
Kemenpora dan Kasatgas KPK Pimpin Pemantauan Venue PON 2024

Kemenpora dan Kasatgas KPK Pimpin Pemantauan Venue PON 2024

Sports
Buntut Penyusup Maskot Palsu di Pembukaan Euro 2024, UEFA Hukum 3 Orang

Buntut Penyusup Maskot Palsu di Pembukaan Euro 2024, UEFA Hukum 3 Orang

Internasional
Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Singapura di Piala AFF U16 2024

Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Singapura di Piala AFF U16 2024

Timnas Indonesia
Euro 2024: Ketika Lautan Fans Banjiri Schlossplatz, Jantung Stuttgart...

Euro 2024: Ketika Lautan Fans Banjiri Schlossplatz, Jantung Stuttgart...

Internasional
Euro 2024: Head to Head Timnas Spanyol Vs Italia, Duel Dua Tim Kuat

Euro 2024: Head to Head Timnas Spanyol Vs Italia, Duel Dua Tim Kuat

Internasional
Spanyol Vs Italia: Tak Mau Imbang, La Roja Habis-habisan Ingin Menang

Spanyol Vs Italia: Tak Mau Imbang, La Roja Habis-habisan Ingin Menang

Internasional
Spanyol Vs Italia: Usai Ukir Sejarah, Lamine Yamal Tak Lupa Kerjakan PR

Spanyol Vs Italia: Usai Ukir Sejarah, Lamine Yamal Tak Lupa Kerjakan PR

Internasional
Saat Maskot Palsu Menyusup pada Pembukaan Euro 2024 di Muenchen...

Saat Maskot Palsu Menyusup pada Pembukaan Euro 2024 di Muenchen...

Internasional
Tanggapan Mills soal Hak Paten atau Milik Logo Garuda Jersey Timnas Indonesia

Tanggapan Mills soal Hak Paten atau Milik Logo Garuda Jersey Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Atlet Papua Athletics Center Raih Perak dan Perunggu di Thailand Open

Atlet Papua Athletics Center Raih Perak dan Perunggu di Thailand Open

Sports
Rahasia Messi, dari Kekalahan Menyakitkan hingga Air Terjun Usai Pensiun

Rahasia Messi, dari Kekalahan Menyakitkan hingga Air Terjun Usai Pensiun

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com