KOMPAS.com - Pelatih fisik PSS Sleman, Anel Hidic, mendapatkan banyak pengalaman baru pada bulan Ramadhan pertamanya di Indonesia.
Anel Hidic merupakan seorang muslim sejak lahir. Di negara asalnya Bosnia Herzegovina, Islam menjadi agama mayoritas setelah Kristen Orthodox dan Katolik.
Sebagai seorang muslim, ia sudah sangat lekat dengan puasa dan rangkaian ibadah lainnya selama bulan Ramadhan.
Akan tetapi, Anel mengakui berpuasa di Indonesia terasa sangat berbeda dan sangat berkesan untuknya.
“Ini adalah pertama kalinya saya mengalami dan menjalani Ramadhan di Indonesia. Saya merasa sangat sehat dan senang merasakan Ramadhan di Indonesia. Ini waktu yang sangat menyenangkan,” ujar Anel Hidic.
Baca juga: Momen Gibran Nonton Laga PSS Sleman Vs Persita Tangerang, Dapat Jersey dari Gusti Randa
Bukan soal makanan maupun soal kultur, hal yang paling menciptakan rasa beda tersebut adalah karena dirinya jauh dari keluarga dan tanah kelahiran.
“Hanya ada sedikit perbedaan antara bulan Ramadan di sini dan Bosnia-Herzegovina. Yakni, saya menjalani puasa tanpa keluarga di sini,” imbuhnya.
Maklum, Bulan Ramadhan adalah momen untuk berkumpul dengan keluarga. Sahur dan berbuka bersama menjadi saat yang paling dinantikan.
Dengan antusias ia menceritakan berbagai makanan khas Sarajevo yang biasa terhidang saat Ramadan.
“Makanan khas negara saya saat bulan Ramadhan ada banyak macamnya. Salah satunya yaitu Topa, Pita Burek, Soga Dolma, Cevapi, Somun, Sarma, Paprike, Zeljanica, Begova Corba, Telece I Jagnjece Pecenje, dan Tarhana,” terang pelatih fisik yang bergabung PSS pada putaran kedua Liga 1 2023-2024.
“Paling terkenal adalah Topa yaitu sajian sup keju panas yang paling diminati di sana," sambungnya.
Baca juga: Hasil Liga 1 PSS Vs Borneo FC, Pesut Etam Kokoh di Puncak Klasemen
Kini, ia berpuasa jauh dari tanah kelahiran dan dari keluarga. Terasa berat tapi ia tetap mengucap syukur sebagai bagian dari perjalanan karir dan hidup.
“Ini adalah anugerah kehidupan dari Allah SWT dan kami harus menerimanya,” ucap Anel Hidic.
Meskipun banyak tantangan, ia tetap menikmati Bulan Ramadhan secara utuh. Sebab, ia dikelilingi oleh keluarga baru PSS yang juga banyak muslim.
Selain itu, gegap gempita masyarakat Indonesia dalam menyambut Bulan Kemenangan membantunya melawan kesepian.
“Saya merasa sangat nyaman berada di Indonesia dengan mayoritas penduduk muslim sama seperti di Bosnia. Di sini dapat melihat banyak masjid serta mendengar lantunan adzan. Ini menjadi anugerah besar bagi saya,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.