Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalah dari Arema FC, RANS Nusantara Merasa Banyak Dirugikan Wasit

Kompas.com - 24/02/2024, 08:30 WIB
Suci Rahayu,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pelatih RANS Nusantara FC, Eduardo Almeida, menyoroti kepemimpinan wasit Ginanjar Rachman Latief yang memimpin laga pekan ke-25 melawan Arema FC yang berakhir dengan skor 2-3 di Stadion Sultan Agung Bantul, Kamis (22/2/2024) malam.

Menurut dia, wasit membuat beberapa keputusan yang tidak tepat sehingga merugikan timnya, terutama semenjak turun minum.

"Pada babak pertama, saya tidak mempermasalahkannya, tetapi di babak kedua, saya tidak tahu apa yang terjadi, tetapi saya melihat situasi yang berbeda dalam mengatur pertandingan dari wasit," ucap pelatih asal Portugal itu.

Dalam laga tersebut, Ginanjar Rahman Latief mengeluarkan tujuh kartu kuning, dua kartu merah tidak langsung, dan satu kartu merah langsung.

Baca juga: Hasil RANS Nusantara Vs Arema: Dinodai 3 Kartu Merah, Singo Edan Menang 3-2

RANS mendapatkan empat kartu kuning, satu kartu merah tidak langsung untuk Francisco Pereira Carneiro, dan satu kartu merah untuk kiper Hilmansyah.

Francisco Pereira Carneiro mendapatkan kartu kuning kedua pada menit ke-69 setelah melakukan gerakan tarikan kepada Dedik Setiawan dalam duel one on one.

Adapun Hilmansyah mendapatkan kartu merah pada menit ke-74 setelah menghentikan paksa Samuel Balinsa yang tidak terkawal menggunakan badannya. Akibatnya, kedua pemain sempat berbenturan.

Eduardo Almeida merasa mantan penjaga gawang PSM Makassar itu tidak sepatutnya mendapatkan kartu merah karena lebih dekat dengan bola.

Baca juga: Alasan Kemenangan Arema FC Terasa Lebih Hidup di Tangan WCP

"Saya akan melihat video-nya dan berbicara dengan pemain saya tentang situasinya. Namun, penglihatan saya menunjukkan dia menghalau bola lebih dulu, jadi bukan pelanggaran," ujar pelatih asal Portugal itu.

"Tidak sepenuhnya pantas mendapat kartu merah, tetapi wasit malah memutuskan memberinya kartu merah. Saya akan memeriksanya lagi," ujarnya.

Diusirnya kedua pemain tersebut membuat RANS bermain dengan sembilan pemain pada 15 menit terakhir pertandingan.

Namun, tim tetap memberikan perlawanan dan berhasil mencuri gol lewat hadiah penalti pada menit ke-89.

Baca juga: RANS Nusantara Vs Arema FC, Sama-sama Pasang Alarm Waspada

Eduardo Almeida mengatakan seharusnya laga ini bisa berakhir imbang karena ada situasi pada pengujung laga yang seharusnya memberikan timnya hadiah penalti kedua, tetapi wasit tidak memberikan.

"Saya pikir juga kami bisa mendapat penalti di menit-menit akhir. Kami perlu memeriksanya lagi, tetapi saya pikir wasit perlu menganalisisnya," katanya.

Dengan kekalahan ini, tim berjuluk The Prestige Phoenix ini tidak beranjak dari posisi ke-8 klasemen sementara Liga 1 2023-2024 dengan perolehan 33 poin.

Namun, mereka terancam merosot keluar dari 10 besar karena masih ada beberapa tim di bawahnya yang belum melakoni laga ke-25.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Thailand Open 2024, Ester dan Komang Bawa Spirit Piala Uber

Thailand Open 2024, Ester dan Komang Bawa Spirit Piala Uber

Badminton
Bali United Vs Persib: Hodak Ogah Lihat Masa Lalu, Ujian Angin Kencang

Bali United Vs Persib: Hodak Ogah Lihat Masa Lalu, Ujian Angin Kencang

Liga Indonesia
Patrick Cutrone Bawa Como Promosi, Kelahiran Kembali Titisan Inzaghi

Patrick Cutrone Bawa Como Promosi, Kelahiran Kembali Titisan Inzaghi

Liga Italia
Indra Sjafri Buka Kans Pemain Keturunan Perkuat Timnas U20 Indonesia

Indra Sjafri Buka Kans Pemain Keturunan Perkuat Timnas U20 Indonesia

Timnas Indonesia
Madura United Vs Borneo FC: Sape Kerrab Ogah Terbuai Memori Indah

Madura United Vs Borneo FC: Sape Kerrab Ogah Terbuai Memori Indah

Liga Indonesia
Skenario Man City dan Arsenal Juara Liga Inggris, Selisih Gol Bisa Menentukan

Skenario Man City dan Arsenal Juara Liga Inggris, Selisih Gol Bisa Menentukan

Liga Inggris
Bali United Vs Persib: Optimisme Hodak di Tengah Bayangan Rekor Buruk

Bali United Vs Persib: Optimisme Hodak di Tengah Bayangan Rekor Buruk

Liga Indonesia
Demi Juara Liga Inggris, Pemain Arsenal Rela Jadi Suporter Tottenham

Demi Juara Liga Inggris, Pemain Arsenal Rela Jadi Suporter Tottenham

Liga Inggris
Tekad Satoru Mochizuki Tingkatkan Performa Timnas U17 Putri Indonesia

Tekad Satoru Mochizuki Tingkatkan Performa Timnas U17 Putri Indonesia

Timnas Indonesia
Arsenal Cetak Sejarah, Lampaui Rekor 'The Invincibles' Pimpinan Wenger

Arsenal Cetak Sejarah, Lampaui Rekor "The Invincibles" Pimpinan Wenger

Liga Inggris
Bologna ke Liga Champions, Sejarah Motta, Fondasi Mihajlovic

Bologna ke Liga Champions, Sejarah Motta, Fondasi Mihajlovic

Liga Italia
Timnas Indonesia Pantang Remehkan Filipina, Pemain U23 Jangan Kecil Hati

Timnas Indonesia Pantang Remehkan Filipina, Pemain U23 Jangan Kecil Hati

Timnas Indonesia
Klasemen Proliga 2024, Jakarta STIN BIN No 1 Putra, Popsivo Polwan Belum Terkalahkan

Klasemen Proliga 2024, Jakarta STIN BIN No 1 Putra, Popsivo Polwan Belum Terkalahkan

Sports
Piala Asia U17 Putri 2024 Bukan Titik Akhir, Garuda Pertiwi Mau Terus Belajar

Piala Asia U17 Putri 2024 Bukan Titik Akhir, Garuda Pertiwi Mau Terus Belajar

Timnas Indonesia
Persib Vs Bali United, Kisah Marcos Flores dan Kutukan Maung Bandung

Persib Vs Bali United, Kisah Marcos Flores dan Kutukan Maung Bandung

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com