KOMPAS.com - Persib Bandung menutup tahun 2023 dengan hasil kurang memuaskan. Tim asuhan Bojan Hodak itu mengalami deadlock dalam tiga pertandingan terakhir di Liga 1 2023-2024.
Persib sama sekali tak bisa mencetak satu gol pun mulai laga pekan ke-21 saat menjamu PSM Makassar (0-0), berlanjut ke laga melawan Persik Kediri (0-2), dan terakhir Bali United (0-0).
Padahal, Persib berstatus sebagai tim paling tajam di Liga 1 saat ini dengan mencetak 42 gol dari 23 pertandingan, disusul Bali United, Madura United, dan Persik Kediri yang sama-sama menciptakan 37 gol.
Deretan penyerang Persib pun seperti kehilangan ketajaman. Ciro Alves bahkan David da Silva—top skor sementara liga—kehilangan instingnya sebagai predator di dalam kotak penalti.
Baca juga: Fakta Menarik Angka-angka Bojan Hodak Bersama Persib Bandung
Apakah penyerangan Persib sudah mulai bisa dibaca dengan mudah hingga dapat diatasi lawan-lawannya?
Guna membedah kompleksitas mandulnya pemain Persib, didapati beberapa faktor yang coba dibedah oleh pemerhati sepak bola Ardy Shufi.
Menurut pria yang mengantongi lisensi pelatih dan sering berselancar di media sosial X / Twitter dengan tautan soal analisis sepak bola ini memaparkan beberapa faktor logis yang Persib tak bisa mencatatkan skor.
1. Kehilangan Levy Madinda
Permasalahan Persib dengan golnya justru baru muncul di putaran kedua, tepatnya ketika tim asuhan Bojan Hodak mulai kehilangan Levy Madinda.
Ardy juga menyebut nama Frets Butuan, tetapi akan dibahas pada poin selanjutnya. Levy Madinda adalah gelandang pelengkap dan tandem terbaik bagi Marc Klok musim ini.
Ada chemistry yang sudah terjalin antar-keduanya, Klok dan Madinda sering melakukan umpan tiki-taka untuk melancarkan serangan balik cepat mengandalkan proses transisi.
Marc Klok bahkan sempat mencetak gol dalam dua pertandingan beruntun melawan PSIS Semarang dan RANS Nusantara FC. Gol-golnya tidak lepas dari peran wall-pass dari Madinda.
Baca juga: Levy Madinda Berpisah dengan Persib, Kemenangan Besar Dipersembahkan
"Tumpulnya lini depan Persib di tiga match terakhir bertepatan dengan tiga laga Persib pasca-hengkangnya Levy Madinda dan Frets Butuan. Keduanya memang punya peran penting buat lini serang Persib," nilai Ardy.
“Madinda sebelumnya jadi tandem ideal buat Marc Klok. Bersama Madinda, Klok sempat secara beruntun mencetak gol ataupun assist bahkan jadi man of the match. Kita sering melihat one-two pass keduanya yang sering jadi senjata andalan dalam serangan balik cepat Persib,” paparnya.
Ketika tak ada Madinda, lini tengah Persib seakan kehilangan part-nya, Marc Klok tak bisa berfungsi dengan baik. Skema transisi tak berjalan efektif seperti biasanya.