Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSSI: Naturalisasi Bukan Jalan Pintas untuk Prestasi Timnas Indonesia

Kompas.com - 21/12/2023, 20:06 WIB
Ahmad Zilky,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Exco PSSI, Arya Sinulingga, menegaskan program naturalisasi bukan dijadikan jalan pintas agar timnas Indonesia dapat berprestasi.

Timnas Indonesia mempunyai cukup banyak pemain naturalisasi seperti Marc Klok, Shayne Pattynama, Jordi Amat, Ivar Janner, dan Rafael Struick.

Terbaru, PSSI telah merampungkan proses naturalisasi Justin Hubner agar bisa bermain di timnas Indonesia pada Rabu (6/12/2023).

Di samping itu, PSSI juga tengah berupaya untuk menuntaskan proses naturalisasi Jay Idzes, Ragnar Oratmangoen, dan Nathan Tjoe-A-On.

Baca juga: Bung Towel: Jika STY Tak Penuhi Target di Piala Asia, PSSI Harus Ambil Keputusan

Arya Sinulingga menjelaskan, PSSI melakukan naturalisasi guna mencari pesepak bola terbaik untuk membela timnas Indonesia.

“Seperti yang saya katakan bahwa kita harus melihat semua secara besar, lihat pemain Indonesia yang ada di luar,” kata Arya Sinulingga dalam sesi Diskusi Turun Minum di Media Center Kemenpora pada Kamis (21/12/2023).

“Jangan karena pemain (Indonesia) di Jepang, tidak bisa kita ambil. Apakah teman-teman lain harus dari kompetisi kita saja?,” jelas dia.

“Semua potensi bagus kita di mana pun harus kami ambil,” ungkap pria berumur 52 tahun tersebut.

Baca juga: PSSI Jawab soal Rumor Mengincar Park Hang-seo

Menurut Arya Sinulingga, program naturalisasi yang dijalankan PSSI bukan sekedar jalan pintas bagi timnas Indonesia untuk mencari prestasi.

“Jadi bukan sekedar ambil jalan pintas. Saya sepakat dengan Bung Towel bahwa namanya kompetisi harus benar, naturalisasi bukan jalan pintas untuk prestasi,” tutur dia.

Arya Sinulingga menjelaskan, PSSI tak hanya mementingkan naturalisasi tetapi juga berupaya untuk melakukan pembenahan di pembinaan usia dini.

Ia mengungkapkan, Asprov PSSI juga telah diberikan dana untuk menggulirkan kompetisi berkualitas.

Baca juga: PSSI Jelaskan Alasan Pakai Wasit Jepang di Liga 1

“PSSI lakukan pembenahan, akar rumput kita tahu itu di Asporv kami kasih pembiayaan antara Rp 300 juta sampai Rp 450 juta untuk memutar kompetisi,” kata dia.

“Kemudian, kedua, masuk level EPA, karena uang LIB cukup kuat untuk menyelenggarakan EPA yang kuat, kami dukung mereka cukup baik.”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com