KOMPAS.com - Piala Dunia U17 2023 Indonesia membuktikan perbedaan dan keberagaman bukanlah jurang pemisah untuk menikmati bidang yang sama.
Berbagai suku, ras, budaya, dan latar belakang menjadi satu, merayakan dan memeriahkan turnamen U17 sepak bola paling bergengsi sejagat itu.
Bahkan, perbedaan dan keberagaman ini justru menjadi sebuah kekuatan baru. Hal itu diungkapkan pelatih timnas U17 Jerman, Christian Wueck.
Tim berhasil menjadi juara dan menorehkan sejarah baru di Piala Dunia U17 dengan dukungan dari pemain-pemain keturunan dengan latar belakang yang beragam.
Baca juga: Tanggapan Pelatih Jerman soal Piala Dunia U17 Digelar Setiap Tahun
Seperti Paris Brunner mewarisi darah Kongo, Assan Oueadraogo yang memiliki darah Burkina Faso, David Odogu dengan keturunan Nigeria, danAlmugera Kabar yang lahir dari keluarga keturunan Libya.
Total ada 11 pemain keturunan dari 21 pemain timnas U17 Jerman saat ini.
"Tim ini sangat beragam dan pemain kami banyak memiliki keragaman karakteristik, ini yang membuat kami bernilai, sangat bagus, semua pemain memiliki latar belakang Jerman, dan memiliki ikatan satu sama lain di Jerman," tutur pelatih berusia 50 tahun tersebut.
Ia mengatakan, perbedaan latar belakang tidak harus menjadi kendala untuk membela tim nasional suatu negara. Justru, ia melihat hal ini bagus untuk memberikan banyak warna pada perkembangan sepak bola suatu negara.
"Kami harus belajar sebagai orang untuk melihat hal positif di sana. Umumnya di area olahraga ini, ini adalah perkembangan positif yang harus dijalani," katanya.
Baca juga: Jerman Juara Piala Dunia U17: Lempar Sepatu, Terima Kasih Indonesia
Hal senada juga diungkapkan oleh pelatih timnas U17 Perancis, Jean-Luc Vannuchi. Timnya juga memiliki banyak pemain keturunan. Ada 15 pemain keturunan dari Kamerun, Pantai Gading, Aljazair, Maroko, dari total 22 pemain Perancis U17.
Ia mengatakan, Perancis sudah lama merangkul keragaman ini menjadi sebuah identitas baru.
"Jelas itu adalah identitas Perancis untuk memiliki keberagaman itu, tentu kami bangga untuk memiliki pemain dari budaya berbeda, agama berbeda," ujar Jean-luc Vannuchi.
"Itu bukan masalah bagi kami, yang penting bagaimana menyiapkan permainan terbaik di lapangan, mereka mewakili Perancis, itu saja," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.