BANDUNG, KOMPAS.com - Persib menjadi tim peringkat kedua bersama Persis Solo soal kebobolan terbanyak dengan 10 gol dalam empat pekan Liga 1 2023-2024.
Arema FC dan Bhayangkara FC berada di tingkat pertama dengan jumlah kebobolan 12 gol.
Persib hancur lebur di tangan PSM Makassar ketika kebobolan empat kali di pertandingan terakhir pada 22 Juli.
Luizinho Passos pelatih kiper Persib turut sedih dan tak menyukai anak asuhnya Teja Paku Alam harus kebobolan banyak dalam empat laga.
Baca juga: Persib 10 Kali Kebobolan, Alberto Rodriguez Belum Jadi Jawaban
Namun, Teja bermain tidak sendiri, ia ingin tim sama-sama bangkit dan saling membantu memperbaiki pertahanan.
“Saya lihat di Liga 1 ada banyak tim yang kebobolan banyak. Bukan hanya Persib Bandung,” sebut Passos.
“Tapi saya melihat dari sisi saya, saya setuju bahwa saya tidak suka. Saya mempersiapkan kiper agar tidak kemasukan banyak gol. Tapi kiper tidak hanya bermain sendiri, ini satu tim dan semua membantu satu sama lain,” papar Passos.
Baca juga: Ketika Persib Bandung Jadi Tim Selalu Kebobolan Lebih Dulu...
Passos yakin gawang Persib bisa mencatat banyak clean sheet di pertandingan selanjutnya.
Dimulai dengan pertandingan terdekat melawan Persik Kediri, Jumat (28/7/2023) di Stadion Brawijaya Kediri.
Keyakinan Passos karena tim selalu bekerja keras dan berbenah dalam latihan. “Tapi saya rasa di laga berikutnya, saya yakin kami bisa mendapat clean sheet pertama.
Pelatih asal Brasil itu berbicara kepada para kipernya bahwa kebobolan 10 gol dalam empat laga adalah situasi yang buruk untuk reputasi kiper dan tim.
Ia menuntut pemainnya untuk penuh konsentrasi melakukan banyak koordinasi di pertahanan agar mampu menekan angka kebobolan.
Baca juga: Persib Gelar Evaluasi, Rotasi Mungkin Terjadi Vs Persik, Butuh Kerja Keras
“Tentunya saya bicara kepada pemain dan saya setuju bahwa saya tidak suka dalam empat laga kami kebobolan 10 gol. Ini tidak baik bagi kami dan juga bagi tim,” sebut Passos.
“Kami harus lebih fokus, perlu lebih keras di pertandingan dan konsentrasi agar para kiper bisa membantu tim,” ujarnya.
Persib tidak layak berada di posisi zona merah seperti saat ini di peringkat 16 klasemen karena belum pernah menang.
Dalam kondisi terpuruk ini, Maung Bandung butuh support dan dukungan agar bisa bangkit dan merangkak naik ke papan atas.
Baca juga: Alasan Tak Ada Nama Rachmat Irianto di Starting Persib Saat Lawan PSM
“Kami harus lebih fokus karena Persib Bandung adalah tim besar. Pertama, saya harus bicara mengenai Bobotoh dan terima kasih atas dukungannya selalu dan dalam situasi seperti ini mereka tetap dekat dengan kami.”
“Kami juga berterima kasih Persib Bandung, kepada Pak Glen, Pak Teddy selaku Direktur, Pak Umuh sebagai Komisaris juga terus memberi kami support,” ucapnya.
“Saya rasa kami harus menunjukkan bahwa kami ingin mendapat hasil yang bagus, karena Persib butuh hasil yang bagus dan tidak bisa terus di bawah pada papan klasemen,” tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.