Indonesia Vs Palestina, Mohammed Rashid: Saya seperti di Rumah Sendiri

SURABAYA, KOMPAS.com – Laga FIFA Matchday Indonesia vs Palestina mengandung muatan emosi tersendiri bagi Mohammed Rashid. Gelandang Palestina itu merasa seperti di rumah.

Partai ekshibisi Indonesia vs Palestina bakal digelar Stadion Gelora Bung Tomo (SGBT) Surabaya, Rabu (14/6/2023).

Bagi gelandang Palestina, Mohammed Rashid, kunjungan ke Indonesia bukanlah perjalanan biasa.

Ia pernah mengukir cerita manis di Indonesia saat mengantarkan Persib finis sebagai runner up Liga 1 2021-2022.

Baca juga: FIFA Matchday Indonesia Vs Palestina-Argentina: Shin Tae-yong Maksimalkan Mesin Panas Pemain PSM

Karena itu, ia merasa seperti pulang ke rumah sendiri, walau kini harus datang sebagai lawan.

“Sangat senang, alhamdulillah saya seperti di rumah sendiri, pertandingan dengan Indonesia,” katanya.

Mohammed Rashid menilai laga melawan Indonesia adalah bermakna penting bagi Palestina, selain pertemuan lain dengan China dalam FIFA Matchday bulan ini.

Ia mengakui pertandingan melawan Indonesia bukan sekadar untuk mencari pemenang tetapi juga sebagai momen menunjukkan ikatan persaudaraan kedua negara.

Baca juga: Timnas Indonesia dan Palestina Gala Dinner Bersama Ribuan Masyarakat

Seperti diketahui, Indonesia menjadi salah satu negara yang aktif mendukung kemerdekaan Palestina yang bertahun-tahun terlibat konflik dengan Israel.

Sepak bola menjadi salah satu bukti kedekatan kedua negara tersebut.

“Kami juga bertanding dengan China di FIFA Matchday. Kami menginginkan ini dan kami punya kesempatan untuk training. Jadi, insya Allah semoga beruntung, tidak ada pecundang di antara kedua tim,” ucap pemain yang saat ini memperkuat klub asal Palestina, Jabal Al-Mokabe itu.

“Kita bersaudara, antara Indonesia dan Palestina itu sama, tidak ada yang berbeda,” ujar Mohammed Rashid lagi.

Pengalaman Mohammed Rashid mengarungi Liga 1 bersama Persib menjadi modal untuk pertandingan nanti. Ia juga mengatakan semua pemain timnas Indonesia patut diwaspadai rekan setimnya.

Sebab, di bawah arahan asal Korea Selatan, Shin Tae-yong, permainan timnas Indonesia dinilai tidak bergantung pada satu atau dua pemain tertentu.

“Tidak ada salah satu yang berbahaya, ini adalah tim. Jadi insya Allah satu dan yang lain sama, tidak ada yang kalah dalam tim,” kata Mohammed Rashid.