PAREPARE, KOMPAS.com – Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, sangat vokal dan cukup konsisten dalam mengkritik kinerja wasit sepanjang musim Liga 1 2022-2023 bergulir.
Kritik juga dilontarkan Bernardo Tavares pada pertandingan pekan ke-34 Liga 1 antara PSM vs Borneo FC di Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare, Minggu (16/4/2023) kemarin.
PSM berhasil menutup kompetisi dengan manis. Mereka menang 3-0 atas Borneo FC dan menggelar selebrasi juara Liga 1 2022-2023.
Tapi, nyatanya hal itu tak mencegah Bernardo Tavares untuk mengkritik kepemimpinan wasit.
Bernardo Tavares menyayangkan kualitas wasit yang bertugas di Liga 1. Ia mengatakan, atmosfer bagus sepak bola Indonesia seharusnya diimbangi dengan kinerja wasit yang profesional dan berkualitas.
“Indonesia punya atmosfer sepak bola yang sangat bagus, pemain bagus, industri sepak bola yang bagus. Tapi, Indonesia punya kekurangan paling terlihat, itu wasit-wasit yang memimpin liga,” ujarnya.
Baca juga: Cerita di Ruang Ganti PSM, Tak Pernah Bicarakan Target Juara
Ia mengaku memiliki kesan kurang menyenangkan dengan wasit yang memimpin laga PSM vs Borneo FC, Thoriq Alkatiri. Padahal sang pengadil bersangkutan memiliki catatan sebagai salah satu wasit berlisensi FIFA terbaik di Indonesia.
Bernardo Tavares merasa selalu dirugikan saat timnya harus melakoni pertandingan yang dipimpin sang wasit.
“Lihat wasit yang memimpin kami hari ini. Di Samarinda wasit ini memimpin dengan sangat jelek. Baru-baru ini juga di Madura, wasit ini memimpin dengan performa jelek,” ucap pelatih asal Portugal itu.
Bernardo Tavares menegaskan dirinya mencoba bersikap fair alias tidak berat sebelah dalam mengkritik kinerja wasit.
Tak peduli PSM menang atau kalah, ia mengaku akan tetap melontarkan kritik apabila wasit dirasanya tidak bekerja profesional.
Hal ini menurutnya perlu dilakukan untuk membawa kualitas sepak bola Indonesia ke arah yang lebih baik.
“Kami baru saja juara, mungkin kalian akan bilang saat kami kalah permasalahkan wasit. Tapi, tidak, di saat juara pun kami akan menyampaikan,” tutur pelatih berlisensi UEFA Pro tersebut.
Baca juga: Kebanggaan PSM Akhiri Dahaga 23 Tahun Usai Tertunda pada 2018
“Penyakit dari sepak bola Indonesia adalah kepemimpinan wasit. Ini harus dibenahi betul-betul, makanya saya minta tolong siapa pun yang punya kekuasaan untuk mengubah ini. Ubah, karena ini akan memajukan sepak bola Indonesia,” kata Bernardo Tavares.
Perbaikan kinerja wasit disebutnya juga penting untuk mentalitas pemain-pemain Indonesia.
Bernardo Tavares menilai kinerja kurang tegas wasit akan membuat pemain merasa tak masalah melakukan pelanggaran keras.
Jika hal itu tidak dibenahi, pemain Indonesia bisa kaget dengan keputusan wasit di luar negeri yang cenderung lebih tegas.
“Pemain-pemain Indonesia dipimpin wasit-wasit Indonesia, jika terbiasa dengan hal ini mereka terbiasa tidak diberi peringatan kartu kuning dengan tekel berbahaya. Tapi, wasit di luar menghukum lebih tegas lagi,” ujar Bernardo Tavares menutup.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.