Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Caketum PSSI Arif Putra Wicaksono Ingin Perbaiki Kesejahteraan Suporter

Kompas.com - 04/02/2023, 18:57 WIB
Farahdilla Puspa,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Calon Ketua Umum PSSI, Arif Putra Wicaksono, menawarkan visi dan misinya menjelang Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada 16 Februari 2023. 

Arif Putra Wicaksono yang juga menjabat sebagai CEO Nine Sport, promotor event olahraga ternama di Indonesia, ingin memperbaiki industri sepak bola Tanah Air, khususnya dari aspek ekonomi. 

"Saya telah berkecimpung di bisnis sepak bola selama kurang lebih dari 16 tahun dan menemukan bahwa akar masalah di sepak bola Indonesia adalah minimnya daya beli, banyak brand/sponsor mengeluh bahwa sepak bola hanya besar animo namun tidak liquid," kata Arif dalam keterangan persnya yang diterima Kompas.com, Sabtu (4/2/2023). 

"Saat saya mulai bisnis ini, sulit sekali untuk meyakinkan klub atau federasi luar untuk bekerja sama dengan Indonesia yang notabenenya masih negara berkembang atau bahkan negara bagian ke-3 yang minim secara ekonomi," kata dia melanjutkan. 

Baca juga: Profil Bakal Calon Ketum PSSI: Arif Putra Wicaksono, Sahabat Klub Eropa

"Namun, berkat media sosial akhirnya Indonesia menjadi terkenal dan hampir semua klub Eropa menjadikan Indonesia sebagai salah satu pasar utama mereka. Banyak klub Eropa menyadari bahwa angka jutaan fans/like di media sosial tidak berimbang dengan pemasukan klub mereka," tutur Arif. 

Arif menegaskan bahwa industri sepak bola tidak akan bisa berkembang jika tanpa daya beli suporter. Oleh karena itu, salah satu yang perlu ditingkatkan untuk memperbaiki sisi bisnis sepak bola Indonesia adalah kesejahteraan suporter. 

"Hal tersebut harus segera kita atasi agar sepak bola Indonesia bisa segera menjadi industri seutuhnya dan juga mulai mendapatkan prestasi di ajang internasional," ujsrnya melanjutkan.

"Tanpa kesejahteraan suporter, maka kondisi klub tidak akan pernah stabil dan tentunya hal itu berdampak pada kondisi pemain dan yang terjadi adalah minim prestasi yang berimbang pas kekecewaan para suporter," ujar Arif. 

Lebih lanjut, Arif mengungkapkan bahwa permasalahan ini tidak bisa diselesaikan hanya dengan mengandalkan sponsor. 

Baca juga: Daftar Calon Ketua, Wakil, Exco PSSI Usai Verifikasi: Bepe-Raffi Ahmad Luput

"Berapa pun besarnya jumlah sponsor tidak akan pernah menyelesaikan masalah ini karena sponsor tidak akan pernah memberikan kita modal untuk usaha atau membangun standar klub sesuai AFC Club Licensing," katanya lagi.

"Sponsor bukan donatur melainkan investor. Brand melakukan investasi di sebuah klub sepak bola dengan mengharapkan mendapatkan keuntungan sewajarnya kerja sama antar-perusahaan," ucap dia. 

"Banyak klub dan asprov yang mengeluh akan susahnya mendapatkan sponsor. Bahkan, banyak cerita dari para pemilik dan manajer klub yang harus berdarah-darah dalam memperjuangkan klub mereka," kata Arif. 

"Tidak sedikit harta benda yang harus mereka relakan demi kelangsungan klub mereka dan terkadang mereka tidak punya pilihan lain untuk terus membiayai klub agar semua yang sudah mereka keluarkan tidak hangus sia-sia," tuturnya menambahkan. 

Arif pun menawarkan solusi untuk pemberdayaan suporter agar industri sepak bola Indonesia bisa mandiri dan sejahtera, yakni program KUR melalui usaha kelompok atau koperasi fans klub dan sister club. 

"Ini bisnis dan klub sepak bola yang berhasil atau berprestasi adalah klub sepak bola yang mandiri khususnya secara finansial. Sepak bola di Eropa sudah menjadi industri, maka seluruh klub sepak bola Indonesia juga harus bisa mandiri dan memberikan kesejahteraan bukan sebaliknya," kata dia. 

"Oleh karena itu, saya menawarkan sebuah solusi jauh berbeda dari yang ada, agar kita sebagai komunitas sepak bola bisa mandiri dan sejahtera untuk pertama kali dan terus dinikmati oleh generasi penerus kita," ucap Arif. 

"Pemberdayaan suporter dan klub dapat dilakukan dengan program KUR melalui usaha kelompok atau koperasi fans klub (fanspreneur) dan juga Sister Club. Dengan pendanaan yang besar dan transfer Know How, klub dan pemain Liga 1, 2, dan 3 bisa memenunhi AFC Club Licensing layaknya liga Jepang dalam 3 tahun," tutur dia. 

"Kesejahteraan semua suporter dan klub adalah kunci dari keberhasilan sepak bola. Manajemen terbuka dan pengawasan dari KPK serta badan auditor independen adalah hal yang wajib kita lakukan mengingat besarnya jumlah uang yang akan kita olah yaitu puluhan hingga ratusan triliun rupiah," ujar Arif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup 'Neraka' Menanti

Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup "Neraka" Menanti

Timnas Indonesia
Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Badminton
Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

Badminton
Guinea Vs Indonesia: Pelatih Guinea Nilai Tembus Olimpiade adalah Kebanggaan

Guinea Vs Indonesia: Pelatih Guinea Nilai Tembus Olimpiade adalah Kebanggaan

Timnas Indonesia
Pemain Bayer Leverkusen Fokus Ukir Sejarah, Alonso Ingatkan untuk Waspada

Pemain Bayer Leverkusen Fokus Ukir Sejarah, Alonso Ingatkan untuk Waspada

Internasional
Jadwal Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia Vs Korsel, China Vs Jepang

Jadwal Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia Vs Korsel, China Vs Jepang

Badminton
Uber Cup 2024: Apresiasi untuk Indonesia, Bersiap Lawan Korsel di Semifinal

Uber Cup 2024: Apresiasi untuk Indonesia, Bersiap Lawan Korsel di Semifinal

Badminton
Semifinal Piala Uber 2024: Ester Akhiri Penantian 14 Tahun

Semifinal Piala Uber 2024: Ester Akhiri Penantian 14 Tahun

Badminton
Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan di Final Piala Asia U23 2024

Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan di Final Piala Asia U23 2024

Internasional
Gratis! Nonton Final Euro 2024 Langsung di Olympiastadion Berlin, Cek Caranya

Gratis! Nonton Final Euro 2024 Langsung di Olympiastadion Berlin, Cek Caranya

BrandzView
Jadwal Playoff Indonesia Vs Guinea Menuju Olimpiade, Mulai Pukul 19.00 WIB

Jadwal Playoff Indonesia Vs Guinea Menuju Olimpiade, Mulai Pukul 19.00 WIB

Timnas Indonesia
Timnas U20 Bakal Ikut Turnamen di Perancis

Timnas U20 Bakal Ikut Turnamen di Perancis

Liga Indonesia
Selepas Kalah dari Irak, Timnas U23 Indonesia Dilarang Sentuh Bola

Selepas Kalah dari Irak, Timnas U23 Indonesia Dilarang Sentuh Bola

Liga Indonesia
Hasil Piala Uber 2024: Ester Menang Sengit, Indonesia Tembus Semifinal!

Hasil Piala Uber 2024: Ester Menang Sengit, Indonesia Tembus Semifinal!

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com