Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pele Meninggal Dunia: Raja Abadi, Inspirasi, Perang Pun Terhenti…

Kompas.com - 30/12/2022, 06:00 WIB
Sem Bagaskara

Penulis

KOMPAS.com - Pele adalah raja sepak bola dunia. Ia wafat pada 29 Desember 2022 dalam usia 82 tahun. Namun, selama masih ada sepak bola, Pele akan senantiasa bertakhta.

Edson Arantes do Nascimento, legenda sepak bola Brasil dan dunia yang lebih dikenal dengan nama Pele wafat setelah sejak 29 November 2022 silam dirawat di Rumah Sakit Albert Einstein, Sao Paulo, Brasil.

Pele mesti mendapatkan perawatan intensif karena penyakit kanker usus dan infeksi saluran pernapasan yang sempat menderanya.

“Dalam perjalanannya, Edson memukau setiap orang dengan kecemerlangannya dalam olahraga, menghentikan perang, melakukan kerja sosial di seluruh dunia, dan menyebarkan apa yang dipercaya menjadi obat untuk segala masalah: cinta,” demikian pernyataan yang tertuang dalam Instagram resmi Pele.

“Pesan Anda dalam kehidupan akan menjadi warisan untuk generasi yang akan datang. Inspirasi dan cinta menandai perjalanan dari Pele Sang raja, yang meninggal dalam damai hari ini.”

Baca juga: Legenda Sepak Bola Brasil Pele Meninggal Dunia

“Cinta, cinta, dan cinta selamanya,” demikian baris akhir dari pernyataan dalam Instagram Pele pada 29 Desember atau 30 Desember 2022 dini hari WIB.

Ada alasan kenapa Pele menyandang julukan O Rei, alias Sang Raja. Ia memang bertakhta di singgasana tertinggi sepak bola dunia.

Pele sampai kini menjadi satu-satunya pesepak bola yang sukses memenangi tiga gelar juara Piala Dunia, yakni pada 1958, 1962, dan 1970.

Ketika mengantar Brasil juara pada 1958, Pele masih seorang anak remaja berusia 17 tahun.

Ambisinya mengantar Brasil menjadi kampiun Piala Dunia muncul ketika dirinya melihat sang ayah menangis tersedu meratapi tragedi Maracanazo pada 1950.

Pada 1950, Brasil secara tragis kalah dari Uruguay di kandang sendiri, Stadion Maracana, dalam sebuah laga penentu trofi Piala Dunia.

Baca juga: Pele Meninggal Dunia, Neymar hingga Messi Kirim Penghormatan Terakhir

Berawal dari tetes air mata, Pele memberi sukacita kepada sepak bola lewat permainannya.

“Sebelum Pele, 10 hanyalah sebuah angka. Saya membaca kalimat ini di suatu tempat, pada sebuah fase dalam hidup saya,” kata Neymar, yang bersama Pele berstatus sebagai pemain tersubur sepanjang masa Brasil dengan 77 gol.

“Namun, kalimat ini, indah, belum lengkap. Saya akan bilang, sebelum Pele, sepak bola hanyalah olahraga,” tutur Neymar lagi.

“Dia menjadikan sepak bola sebagai seni, sebuah hiburan. Dia membuat Brasil disorot. Sepak bola dan Brasil terangkat statusnya berkat Sang Raja! Dia pergi tapi sihirnya tetap ada. Pele abadi!!” ujar Neymar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambut Final Liga Champions, Tekad Hummels Menang di Wembley

Sambut Final Liga Champions, Tekad Hummels Menang di Wembley

Liga Champions
Indonesia Vs Guinea: Ada Eks Barcelona, Banyak Jebolan Piala Afrika

Indonesia Vs Guinea: Ada Eks Barcelona, Banyak Jebolan Piala Afrika

Liga Indonesia
Hasil Liga Champions: Kesempatan Dortmund Tebus Kegagalan di Wembley

Hasil Liga Champions: Kesempatan Dortmund Tebus Kegagalan di Wembley

Liga Champions
Hasil PSG vs Dortmund 0-1 (agg. 0-2): Die Borussen Tembus Final Liga Champions

Hasil PSG vs Dortmund 0-1 (agg. 0-2): Die Borussen Tembus Final Liga Champions

Liga Champions
Link Live Streaming PSG Vs Dortmund, Kickoff 02.00 WIB

Link Live Streaming PSG Vs Dortmund, Kickoff 02.00 WIB

Liga Champions
DXI Community Camp, Rumah Komunitas Pencinta Olahraga Ekstrem Jalin Relasi

DXI Community Camp, Rumah Komunitas Pencinta Olahraga Ekstrem Jalin Relasi

Sports
Perjalanan Berliku Persija di Liga 1, Thomas Doll Ungkap Penyebabnya

Perjalanan Berliku Persija di Liga 1, Thomas Doll Ungkap Penyebabnya

Liga Indonesia
Eks Juventus Ingin Juara di Persib, Tak Sabar Tampil di Championship Series

Eks Juventus Ingin Juara di Persib, Tak Sabar Tampil di Championship Series

Liga Indonesia
Persija Putuskan Absen, PSM Ikut ASEAN Club Championship 2024-2025

Persija Putuskan Absen, PSM Ikut ASEAN Club Championship 2024-2025

Liga Indonesia
Seputar Stade Leo Lagrange yang Dikritik STY: Saksi Gol Historis, Tersebar di Penjuru Perancis

Seputar Stade Leo Lagrange yang Dikritik STY: Saksi Gol Historis, Tersebar di Penjuru Perancis

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Amunisi Baru Garuda Tiba di Paris, Yakin ke Olimpiade

Indonesia Vs Guinea: Amunisi Baru Garuda Tiba di Paris, Yakin ke Olimpiade

Timnas Indonesia
5 Momen 'Buzzer Beater' Historis di Playoff NBA

5 Momen "Buzzer Beater" Historis di Playoff NBA

Sports
Indonesia Vs Guinea, Saat Garuda Lebih 'Panas' dari Sang Gajah...

Indonesia Vs Guinea, Saat Garuda Lebih "Panas" dari Sang Gajah...

Timnas Indonesia
Piala Asia U17 Putri 2024: Claudia Scheunemann dkk Tingkatkan Kecepatan

Piala Asia U17 Putri 2024: Claudia Scheunemann dkk Tingkatkan Kecepatan

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Tantangan Persiapan 72 Jam

Indonesia Vs Guinea: Tantangan Persiapan 72 Jam

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com