Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hamid Awaludin

Mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia.

Messi: Si Kutu yang Menyihir

Kompas.com - 19/12/2022, 06:51 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KOBE Bryant, legenda bola basket Amerika Serikat, sebelum kepergiannya, pernah memberi testimoni.

Katanya, suatu ketika, lebih sepuluh tahun silam, salah satu legenda sepak bola Brasil, Ronaldinho memberitahunya tentang Lionel Messi.

Ketika itu, kata Bryant, Messi masih berusia 17 tahun, tetapi sudah bermain bersama Ronaldinho di klub sepak bola Spanyol, Barcelona.

“Anak ini pasti akan menggemparkan dunia. Ia bakal menjadi pemain terbaik dalam sejarah dunia,” kata Ronaldinho.

Ronadinho benar. Lionel Messi kini menjadi ikon sepak bola dunia karena kemampuannya yang super, sekaligus prestasinya.

Tatkala Messi mencapai puncak, Ronaldinho telah surut, namun kekaguman Ronaldinho terhadap Messi sama sekali tak pernah surut.

Suatu saat, belum terlampau lama, Messi sedang berada di tengah lapangan, menunggu dimulainya pertandingan, ketika ia masih dikerubuti oleh para pengagumnya, Ronaldinho datang dari jauh, berlari kecil, mendekati Messi.

Begitu berada di depan Messi, Ronaldinho langsung bersujud di depannya, tanda penghargaan dan kekagumannya pada Messi. Ribuan orang telah melakukan hal yang sama di tempat dan waktu yang berbeda.

La Pulga

La pulga berarti si kutu. Sebuah kiasan yang amat tepat dialamatkan ke Messi. Betapa tidak, keliahaian Messi menghindar dari terkaman lawan, dengan cara menyusup dan meliuk, sama dengan pola kehidupan kutu yang berada di kepala manusia. Kutu menyusup dan meliuk di tengah-tengah rambut yang sangat tipis.

Semua orang mengagumi siapa Messi di tengah kepungan lawan main. Makin banyak lawan berihtiar menghalanginya, kian terampil ia meliuk dan menyusup.

Kepiawaiannya menggiring bola tak tertandingi oleh pemain mana pun, termasuk Maradona, idola Messi.

Tatkala ia menggiring, bola seolah lengket dengan kakinya. Karena itu, ia bisa dengan leluasa mengecoh lawan mainnya, dengan berbagai kiat.

Tempo-tempo Messi menggiring bola lalu membalikkan badan 360 derajat untuk melepaskan diri dari ganjalan lawan.

Sesekali ia menyelipkan bola di antara kaki-kaki para lawan, lalu ia berlari sangat kencang meninggalkan para penjegalnya.

Gaya dan kemampuan Messi tersebut seolah tukang sihir yang menyihir kita semua. Ia sungguh-sungguh menguasai seni sepak bola.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com