Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

44 Hari Jelang Piala Dunia 2022: Takhayul dalam Jalan Juara Argentina

Kompas.com - 07/10/2022, 08:00 WIB
Sem Bagaskara

Penulis

KOMPAS.com - Cerita Argentina menjuarai Piala Dunia 1986 bukan cuma soal aksi magis Maradona. Ada cerita-cerita takhayul yang mengiringi jalan juara Argentina.

Piala Dunia 2022 tinggal 44 hari lagi. Kisah unik Argentina di Piala Dunia 1986 menjadi salah satu yang menarik untuk dibahas jelang pesta sepak bola di Qatar pada 20 November hingga 18 Desember mendatang.

Andai ingin juara Piala Dunia 2022, kontestan pesta sepak bola di Qatar nanti jelas harus punya persiapan matang nan detail.

Pelatih Argentina di Piala Dunia 1986 Meksiko, Carlos Bilardo, bisa jadi inspirasi. Bilardo dikenal sangat detail dalam menyiapkan taktik untuk Diego Maradona dkk.

Baca juga: Piala Dunia 2022, Bersiap untuk Tarian Terakhir Lionel Messi

Selain rewel soal taktik, Bilardo juga dikenal dengan kisah-kisah takhayul selama Piala Dunia 1986.

Bilardo disebut merupakan alasan utama kenapa Argentina memiliki sejumlah ritual unik dalam perjalanan menuju tangga juara Piala Dunia 1986.

Salah satu takhayul yang dipercayai Bilardo adalah soal lagu di dalam bus. Mengutip La Nacion, ada tiga lagu yang selalu diputar dalam perjalanan Argentina menuju arena laga.

Lagu-lagu tersebut adalah “Gigante Chiquito” dari Sergio Denis, Total Eclipse of the Heart dari Bonnie Tyler, serta lagu tema film Rocky, Eye of the Tiger.

Ketika sopir bus mengendarai terlalu cepat, Bilardo akan memintanya untuk berjalan lebih pelan supaya pemain bisa mendengarkan lagu-lagu tadi.

Selain itu, Bilardo juga meminta polisi yang mengawal bus tim berjumlah dua dan selalu orang yang sama bernama Tobias dan Jesus.

Baca juga: Kilas Balik Piala Dunia 1978: Argentina Juara di Tengah Kontroversi

Ritual ini disebut terus dilakukan Argentina sampai laga final Piala Dunia 1986 yang mereka menangi dengan skor 3-2.

Takhayul ala Bilardo tak cuma muncul jelang pertandingan. Argentina juga punya ritual unik di ruang ganti.

Sebelum bertanding, bek Argentina, Jose Luis Brown, selalu mengangkat telepon misterius.

Semuanya berawal dari kejadian jelang laga perdana Argentina di Piala Dunia 1986 kontra Korea Selatan. Telepon di ruang ganti Argentina tiba-tiba berbunyi dan diangkat oleh Jose Luis Brown.

Argentina menang 3-1 atas Korea Selatan dalam laga perdana usai adanya telepon misterius tadi.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com