KOMPAS.com - Timnas Indonesia masih kesulitan membongkar pertahanan Bangladesh. Sampai menit ke-30, serangan skuad Garuda masih monoton dan terlalu bertumpu di sisi kiri.
Timns Indonesia menghadapi Bangladesh dalam sebuah pertandingan uji coba bertajuk FIFA Matchday.
Laga timnas Indonesia vs Bangladesh sedang berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Rabu (1/6/2022). Kick-off dilakukan pukul 20.30 WIB.
Timnas Indonesia berusaha menguasai permainan sejak menit-menit awal. Namun, para pemain Indonesia masih terburu-buru dalam melakukan serangan.
Baca juga: Timnas Indonesia Vs Bangladesh, Shin Tae-yong Ingin Uji Kekompakan Garuda
Umpan-umpan lambung lebih dipilih timnas Indonesia untuk meneror pertahanan Bangladesh, meski kurang efektif.
Dalam lima menit pertama, Indonesia masih kesulitan. Peluang hanya didapat dari situasi bola mati (corner kick), yang tak menghasilkan apa-apa.
Pada menit ke-11, timnas Indonesia nyaris saja mencetak gol lewat tandukan kapten Fachruddin Aryanto.
Berawal dari lemparan jauh Pratama Arhan, Fachruddin yang sudah menunggu di kotak penalti langsung meneruskan bola dengan sundulan.
Baca juga: Susunan Pemain Timnas Indonesia Vs Bangladesh, Stefano Lilipaly Starter
On target, tetapi upaya Fachruddin masih lemah sehingga bisa ditangkap dengan mudah oleh kiper Bangladesh Anisur Rahman.
Dua menit berselang, peluang kedua dihasilkan timnas Indonesia melalui Saddil Ramdani.
Pemain Pahang FC itu melepas tendangan kejut kaki kiri dari dalam kotak penalti, tetapi masih bisa dimentahkan Anisur Rahman dan menghasilkan corner kick.
Dari situasi sepak pojok, Indonesia kembali menciptakan peluang, kali ini lewat aksi Irfan Jaya.
Irfan Jaya mendapatkan bola liar luar kotak penalti dan langsung menembaknya. Sayangnya, sepakan Irfan Jaya masih melambung.
Baca juga: Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Bangladesh, Kickoff 20.30 WIB
Memasuki pertengahan babak kedua, timnas Indonesia masih menguasai jalannya laga. Mereka membangun serangan dari bawah.
Akan tetapi, serangan timnas Indonesia masih monoton dan terlalu bertumpu ke sisi kiri yang diisi Pratama Arhan dan Irfan Jaya.