Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Messi Disebut Tukang Tipu, Cuma Jalan Kaki, Masuk Saku Modric

Kompas.com - 11/03/2022, 07:20 WIB
Sem Bagaskara

Penulis

Sumber RMC Sport

KOMPAS.com - Analis sepak bola RMC Sport, Jerome Rothen, kehilangan kesabaran kepada Messi. Ia menyebut Messi tukang tipu dan cuma berjalan di atas lapangan.

Lionel Messi dan Paris Saint-Germain mesti tersingkir dan menghentikan langkah di 16 besar Liga Champions 2021-2022 usai kalah dari Real Madrid.

PSG takluk 1-3 dari Real Madrid dalam laga leg kedua 16 besar Liga Champions di Stadion Santiago Bernabeu, Kamis (10/3/2022) dini hari WIB. Secara agregat, Lionel Messi dkk kalah 2-3 lantaran pada leg pertama cuma mampu menang 1-0.

Terhentinya langkah PSG di 16 besar Liga Champions memicu kritik tajam bagi sang megabintang, Lionel Messi.

Messi memang tak banyak memberi kontribusi dalam sepasang duel kontra Real Madrid di 16 besar Liga Champions.

Baca juga: PSG Era Nasser Al-Khelaifi: Perjudian Rp 22 Triliun, Megatransfer Messi, dan Nihil Trofi Liga Champions

Pada leg pertama di Stadion Parc des Princes 15 Februari silam, Messi bahkan gagal mengeksekusi penalti. PSG kala itu baru mampu mengunci kemenangan pada detik-detik akhir via aksi individu brilian Kylian Mbappe.

Dalam program "Rothen S’Enflamme" di kanal RMC, Jerome Rothen, tanpa ragu menyebut Messi seperti tukang tipu.

“Saya tak enak menyebut Messi demikian, namun ini realitanya! Kemarin, dia berjalan di lapangan. Dia berusaha sejauh 10 meter! (Luka) Modric menempatkannya ke dalam saku!” kata Rothen yang pernah memperkuat PSG pada 2004-2010.

Rothen melanjutkan kritiknya. Ia merasa bukan cuma Messi yang bertanggung jawab penuh terhadap kegagalan PSG melangkah jauh di Liga Champions musim ini.

“Orang yang harus tanggung jawab terhadap kekalahan ini, bagi saya adalah Neymar dan Messi,” ujar Rothen.

Baca juga: Diterpa Rumor Pertengkaran, Neymar Umbar Percakapan Whatsapp dengan Donnarumma

“Ketika Leonardo (Direktur Olahraga PSG) merekrut dan menempatkan mereka di sana, mereka adalah legenda klub. Mereka menyandang nama besarnya masing-masing dan dibayar untuk itu. Jadi, siapa yang akan Anda serang?”

“Saya tak akan menyalahkan Verratti, Danilo, Paredes, atau Mbappe, saya menyerang dua pemain lain, dua tentara bayaran!” ujar Rothen menambahkan.

Patut digarisbawahi Rothen menggunakan kata “mercenaire” untuk menyerang Messi dan Neymar.

Selain bermakna tentara bayaran, dalam bahasa Perancis “mercenaire” juga dipakai untuk menjelaskan orang yang cuma bekerja untuk materi atau uang semata.

“Saya sebal hanya dengan menyebut namanya. Dia (Neymar) selalu kehilangan bola! Sejak dia berada di sana, semuanya berantakan,” tutur Rothen mengkritik Neymar.

Baca juga: Real Madrid Vs PSG: Blunder Satu Jam Pasang Trio Messi, Neymar, Mbappe

Neymar dan Messi memang digaji mahal oleh PSG. Tujuan PSG mengontrak dua megabintang itu tentu bukan cuma kejayaan di pentas Liga Perancis, tapi juga raihan trofi Liga Champions, sesuatu yang sampai kini masih jadi mimpi.

Neymar yang pada 2021 silam memperpanjang kontrak sampai 2026 dengan PSG dikabarkan menerima gaji sebesar 30 juta euro per musim.

Nominal yang diterima Messi lebih dahsyat lagi. Pemain yang didatangkan dari Barcelona pada musim panas 2021 tersebut dikabarkan mendapatkan insentif per musim senilai 41 juta euro (sekitar 644,2 miliar rupiah)!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kata Pelatih Irak soal Kekuatan Indonesia di Piala Asia U23

Kata Pelatih Irak soal Kekuatan Indonesia di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Irak Vs Indonesia, Presiden Jokowi Nonton di Kamar

Irak Vs Indonesia, Presiden Jokowi Nonton di Kamar

Liga Indonesia
Subaru Catat Prestasi di JDM Run Time Attack

Subaru Catat Prestasi di JDM Run Time Attack

Sports
Indonesia Vs Irak: Klimaks Sesungguhnya untuk Garuda, Sulit Diprediksi

Indonesia Vs Irak: Klimaks Sesungguhnya untuk Garuda, Sulit Diprediksi

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: Penilaian Pemain Irak Soal Skuad Garuda Muda

Piala Asia U23 2024: Penilaian Pemain Irak Soal Skuad Garuda Muda

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23 2024

Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Menpora Kunjungi Al Nassr, Bahas Kans Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20

Menpora Kunjungi Al Nassr, Bahas Kans Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20

Sports
Piala Asia U23 2024: Magi STY Disorot Pelatih Irak, Indonesia Wajib Dihormati

Piala Asia U23 2024: Magi STY Disorot Pelatih Irak, Indonesia Wajib Dihormati

Timnas Indonesia
Al Nassr Vs Al Khaleej 3-1: Voli Ronaldo Sakti, Faris Najd Tembus Final

Al Nassr Vs Al Khaleej 3-1: Voli Ronaldo Sakti, Faris Najd Tembus Final

Liga Lain
Parma Promosi, Buffon dan Dino Baggio Beri Ucapan Menyentuh

Parma Promosi, Buffon dan Dino Baggio Beri Ucapan Menyentuh

Liga Italia
5 Poin Penting dari Jumpa Pers STY-Rio Fahmi Jelang Irak Vs Indonesia

5 Poin Penting dari Jumpa Pers STY-Rio Fahmi Jelang Irak Vs Indonesia

Timnas Indonesia
Jadon Sancho Jadi Bintang Dortmund: 12 Dribel Tuntas, Setara Messi

Jadon Sancho Jadi Bintang Dortmund: 12 Dribel Tuntas, Setara Messi

Liga Champions
Piala Asia U23 2024: Irak Mata-matai Timnas Indonesia, Waspada Pemain dari Eropa

Piala Asia U23 2024: Irak Mata-matai Timnas Indonesia, Waspada Pemain dari Eropa

Timnas Indonesia
Kemenangan Dortmund Kunci 5 Slot Bundesliga di Liga Champions Musim Depan

Kemenangan Dortmund Kunci 5 Slot Bundesliga di Liga Champions Musim Depan

Bundesliga
Hasil Dortmund Vs PSG 1-0: Gol Fullkrug Bawa BVB Menang

Hasil Dortmund Vs PSG 1-0: Gol Fullkrug Bawa BVB Menang

Liga Champions
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com