KOMPAS.com - Persebaya Surabaya akan melawan Madura United dalam laga bertajuk derbi Suramadu pada pekan ke-27 Liga 1 2021-2022 di Stadion I Gusti Ngurah Rai Denpasar, Senin (28/2/2022) malam.
Menjelang laga tersebut, kubu Madura United mendapatkan kritik. Skema transisi dari menyerang ke bertahan menjadi perhatian.
Pemain dianggap sering telat dalam merespon serangan balik lawan sehingga sering tertinggal di belakang.
Baca juga: Alasan Persipura Mangkir di Laga Kontra Madura United
Transisi bertahan yang kurang rapi dianggap menjadi celah yang sering dimanfaatkan lawan untuk mencetak gol.
Transisi bertahan juga dianggap menjadi kelemahan yang membuat Madura United sering gagal mendapatkan poin penuh.
Menanggapi kritik tersebut tersebut, Fabio Lefundes punya pendapat sendiri. Sang pelatih tidak sepakat dengan kritik yang dilontarkan.
Justru dia mempertanyakan kembali dasar kritik tersebut karena apa yang terjadi di lapangan berbeda.
Diakui, transisi dari menyerang ke bertahan tidak selalu berjalan rapi dan mulus. Tetapi dia mengingatkan kembali bahwa 11 pemain di dalam lapangan memiliki karakteristik individu yang berbeda-beda.
Baca juga: Sikap Resmi Madura United Usai Batal Tanding Lawan Persipura
“Ya, karena kami memiliki pemain-pemain dengan kekurangan dan kelebihan yang berbeda-beda itu yang kami harus perhatikan,” ujar pelatih asal Brasil.
Fabio Lefundes menjelaskan, masalah transisi tidak lari dari depan ke belakang. Ada teknik dan juga strategi yang harus diperhatikan dalam melakukan transisi bertahan.
Jadi, tidak hanya asal berlari cepat untuk membantu pertahanan.
“Bagaimana kalau pemain saya instruksikan cepat kembali ke posisi tapi tidak efektif saat menjaga lawan,” ujar pelatih berlisensi UEFA Pro.
Baca juga: Soal Status Laga Persipura Vs Madura United, LIB Serahkan ke Komdis PSSI
“Jadi kami harus kembali ke posisi cepat dan efektif, jadi tidak hanya sekadar mengisi ruangan kosong,” imbuhnya.
Dia mempertanyakan kembali dari mana dasar kritik tersebut diambil. Selama ini dia merasa Madura United sudah bermain sesuai dengan keinginannya.
“Jadi saya tidak setuju dengan kritik tersebut,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.