Piala Wali Kota Solo: Bali United Tak Terlihat, Turnamen Ternyata Ditunda

SOLO, KOMPAS.com - Salah satu peserta Piala Wali Kota Solo, Bali United, terpantau belum menunjukkan tanda-tanda kedatangan di Kota Solo hingga Senin (28/6/2021) sore.

Rencananya, Piala Wali Kota Solo akan dimulai pada Selasa (29/6/2021) besok. 

Menanggapi hal tersebut, Organizing Committee (OC) Piala Wali Kota Solo 2021, Cahyadi Wanda, memastikan Bali United tetap ambil bagian dalam turnamen ini.

Hanya saja, tim berjuluk Serdadu Tridatu tersebut izin untuk tiba terlambat karena masalah persiapan.

“Dari awal mereka menanyakan official training, saya bilang untuk masalah official training sedikit rumit karena 8 klub punya keinginan yang sama,” ujar Cahyadi Wanda kepada KOMPAS.com.

Baca juga: Jadwal Siaran Langsung Piala Wali Kota Solo 2021, Big Match Arema Vs Persib

“Kemudian muncul inisiatif dari Bali United untuk latihan sendiri sebelum berangkat. Ya sudah saya sepakati, karena memang lebih enak juga.”

“Jadi, saya persilakan Bali United untuk latihan dulu di Bali baru berangkat ke sini setelah semuanya beres,” katanya menambahkan.

Cahyadi Wanda mengatakan inisiatif dari Bali United sah-sah saja, apalagi itu dilakukan untuk pertimbangan performa tim di lapangan.

Selain itu, langkah yang diambil Bali United juga tidak menyalahi aturan dari regulasi Piala Wali Kota Solo.

“Jadi dari awal pak Yabes Tanuri (CEO Bali United) komunikasi ke saya kalau Bali United baru datang pada hari ini. Karena mereka pun baru bermain Rabu lusa (30/6/2021), bukan main Selasa besok (29/6/2021)."

Baca juga: Konferensi Pers Jelang Laga Piala Wali Kota Solo Batal Mendadak, Panpel Beri Klarifikasi

“Jadi mereka tidak menyalahi aturan, datang H-2 sebelum pertandingan tidak salah di regulasi,” ujarnya mengakhiri.

Namun, ternyata ada alasan lain yang menyebabkan para pilar Bali United belum menampakkan batang hidung di Kota Solo.

Kabar terbaru yang beredar menyebut penyelenggaraan Piala Wali Kota Solo harus kembali mengalami penundaan. 

Tren naik kasus Covid-19 di Indonesia, termasuk area Solo dan sekitarnya, disebut menjadi salah satu pertimbangan Panpel untuk menunda turnamen yang diikuti 8 tim ini.