KOMPAS.com - Kegagalan Philippe Coutinho bersinar di Barcelona disebabkan oleh peran Lionel Messi sebagai pengatur serangan yang tidak mungkin dilakukan pemain lain.
Hal ini diungkapkan pelatih Atalanta United yang pernah menjadi pemain Barcelona, Frank De Boer.
Frank De Boer menilai Coutinho dan Messi merupakan pemain yang punya karakter permainan serupa.
Kedua pemain itu akan bersinar jika mendapat kepercayaan menjadi pengatur serangan dan diberi kebebasan bergerak maupun memegang bola.
Frank De Boer menganggap peran itu sukes dijalankan Coutinho saat masih berseragam Liverpool.
Ketika di Barcelona, Coutinho harus menjalani peran lain karena pengatur serangan sudah lama diisi oleh Lionel Messi.
Baca juga: Bundesliga Segera Bergulir Lagi, Philippe Coutinho Malah Absen 6 Pekan
Hal inilah yang membuat Coutinho gagal di Barcelona menurut De Boer.
"Di Barcelona, Messi adalah pemain spesial dan satu-satunya yang bisa menjalankan peran pengatur serangan dengan sempurna," kata De Boer dikutip dari situs TalkSport.
"Saya tahu semua tim harus beradaptasi. Namun, ketika ada dua pemain dengan tipikal sama dalam satu tim, proses adaptasi akan semakin sulit," ujar De Boer.
"Coutinho sudah mencoba memainkan peran berbeda, tetapi itu tidak sesuai dengan karakternya. Pada akhirnya, Coutinho tidak beruntung di Barcelona karena ada Messi," kata De Boer menambahkan.
Coutinho meninggalkan Liverpool dan bergabung ke Barcelona pada Januari 2018.
Penampilan yang tidak konsisten membuat Coutinho harus rela dipinjamkan ke Bayern Muenchen awal musm ini.
Selama di Barcelona, Coutinho lebih banyak menjadi penyerang sayap kiri.
Posisi itu tentu berbeda dari saat masih Liverpool maupun timnas Brasil di mana Coutinho ditempatkan tepat di belakang striker.
Di Bayern Muenchen, Coutinho bisa kembali menempati posisi gelandang tengah dan bertindak sebagai pengatur serangan.