Bulgaria Vs Inggris, Dua Pesan dari Kemenangan The Three Lions

KOMPAS.com - Pesta enam gol tanpa balas timnas Inggris ke gawang tuan rumah, Bulgaria, bukan hanya sekadar kemenangan biasa.

Pasalnya, laga Bulgaria vs Inggris pada ajang Kualifikasi Euro 2020 Grup A di Stadion Vasil Levski, Selasa (15/10/2019), itu harus diwarnai insiden rasial.

Pemain Inggris menjadi sasaran pelecehan bernada rasial tersebut.

Pertandingan pun sempat dihentikan dua kali pada menit ke-27 dan ke-44 babak pertama karena keluhan pelatih timnas Inggris, Gareth Southgate.

Baca juga: Hasil Kualifikasi Euro 2020, Ukraina Lolos, Inggris dan Perancis Tersendat

Meski demikian, kemenangan Hary Kane cs 6-0 atas Bulgaria ini memberikan dua pesan penting bagi Gareth Southgate.

"Kami tahu ini adalah situasi yang tidak dapat diterima, tetapi kami memberikan dua pesan," kata Southgate dikutip laman resmi timnas Inggris.

"Pertama, dengan memenangi pertandingan. Kedua, kami dua kali menghentikan pertandingan," katanya.

Jauh sebelum laga tersebut, Southgate sempat khawatir akan terjadi jamuan buruk dari pendukung Bulgaria dengan ungkapan rasialnya.

Baca juga: Bulgaria Vs Inggris, Sikap Rasialis Nodai Kemenangan Telak The Three Lions

Dia sudah banyak berdiskusi dengan UEFA untuk menghindari pelecehan rasial tersebut.

Namun, pada kenyataannya, hal buruk itu kembali terjadi untuk kesekian kalinya.

"Saya harus mengatakan bahwa ofisial melakukan semuanya dengan sangat cepat dan kami segera melaporkan semuanya ketika kami mendengar sesuatu," kata Southgate.

"Tidak ada yang harus mengalami apa yang pemain kami alami. Kami sudah mengikuti protokol UEFA (opsi keluar lapangan)," ucap Southgate dikutip Goal.

Baca juga: Satu Fans The Three Lions Meninggal Jelang Laga Bulgaria Vs Inggris

Di sisi lain, Southgate memuji para pemainnya yang tetap tersenyum meski banyak ucapan rasial yang dilontarkan pendukung Bulgaria.

"Hebatnya, setelah apa yang kami lalui, para pemain berjalan keluar lapangan sambil tersenyum dan itu hal yang paling penting bagi saya," kata Southgate.

"Contoh kedua, kami bisa saja meninggalkan pertandingan di tengah-tengah, tetapi tidak ada satu pun pemain yang ingin berhenti dan mereka benar-benar tegas dalam hal itu," tutur dia.