Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jonatan Petik Pelajaran Berharga Usai Gagal pada Final Japan Open 2019

Kompas.com - 28/07/2019, 18:29 WIB
Faishal Raihan,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, memetik pelajaran berharga ketika dikalahkan Kento Momota pada babak final Japan Open 2019.

Jonatan Christie harus puas menjadi runner up Japan Open 2019 setelah dikalahkan jagoan tuan rumah, Kento Momota.

Pada laga yang berlangsung di Musashino Forest Sport Plaza, Minggu (28/7/2019), Jonatan takluk dua gim langsung dengan skor 16-21, 13-21 dalam tempo 44 menit.

Baca juga: Hasil Final Japan Open 2019, Indonesia Bawa Pulang 1 Gelar Juara

Diakui Jojo, sapaan akrab Jonatan Christie, dirinya banyak memetik pelajaran berharga dari kekalahan tersebut.

Jojo merasa masih kurang sabar dalam meladeni permainan Kento Momota yang memiliki kemampuan mengatur tempo.

"Banyak catatan dari penampilan saya. Saya harus lebih ulet, sabar, dan fokus bagaimana caranya bertahan dan serangannya diperbaiki lagi. Kita tahu Momota punya defend dan serangan yang sangat baik," kata Jojo.

"Dia juga sabar dan teliti untuk memutuskan kapan harus reli, menyerang, menggunakan stroke dan pukulan itu. Saya sedikit kurang mengimbangi permainan dia," ujar peraih emas Asian Games 2018 itu.

Baca juga: Dikalahkan Kento Momota, Jonatan Christie Gagal Juara Japan Open 2019

Jojo juga menilai bahwa Kento Momota lebih siap dalam menghadapi final turnamen Super 750 itu.

Terlebih lagi, Kento Momota tampil di hadapan pendukung sendiri.

"Pada babak awal saya sudah siap main siap capek dan enggak mudah untuk mematikan lawan. Namun, pertandingan ini sangat membuat dia emosional," ujar Jojo.

"Tadi dia (Kento Momota) memberi pernyataan setelah bertanding sambil menangis, mungkin dia benar-benar mempersiapkan diri lebih baik dari saya," kata Jojo melanjutkan.

Bagi Kento Momota, ini menjadi gelar kedua Japan Open. Dia meraihnya secara beruntun.

Tahun lalu, pebulu tangkis ranking satu dunia ini juga manjadi juara dalam turnamen yang sama setelah mengalahkan wakil Thailand, Khosit Phetpradab.

Baca juga: Final Japan Open 2019, Praveen/Melati Hanya Jadi Runner-up

Di sisi lain, Indonesia membawa pulang satu gelar Japan Open 2019 dari nomor ganda putra.

Gelar itu dipersembahkan oleh Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.

Pada babak final, unggulan utama ini mengalahkan seniornya, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, dua gim langsung dengan skor 21-18, 23-21 dalam tempo 36 menit.

Dengan demikian, Marcus/Kevin mencetak hat-trick dalam turnamen ini. Sebab, mereka menjadi juara tiga tahun berturut-turut.

Sementara itu, satu wakil Indonesia lainnya yang juga lolos ke final, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (ganda campuran), gagal menjadi nomor satu.

Praveen/Melati, yang sudah 4 kali mencapai final sepanjang tahun ini, kalah dari Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping (China) dengan kedudukan 17-21, 16-21.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Petinggi Persib Harap Dua Kubu Suporter Bisa Hadir di Championship Series Liga 1

Petinggi Persib Harap Dua Kubu Suporter Bisa Hadir di Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Madrid ke Final Liga Champions, Sensasi Ancelotti dan Dongeng 'Comeback' Los Blancos

Madrid ke Final Liga Champions, Sensasi Ancelotti dan Dongeng "Comeback" Los Blancos

Liga Champions
Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Malam Ini

Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Malam Ini

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Situasi Bola Mati dan Tekad Skuad Kaba Diawara

Indonesia Vs Guinea: Situasi Bola Mati dan Tekad Skuad Kaba Diawara

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea, STY Mau Berjuang di Tengah Kondisi Tak Sempurna

Indonesia Vs Guinea, STY Mau Berjuang di Tengah Kondisi Tak Sempurna

Timnas Indonesia
Hasil Drawing ASEAN Club Championship 2024-2025, Borneo FC di Grup Neraka

Hasil Drawing ASEAN Club Championship 2024-2025, Borneo FC di Grup Neraka

Liga Indonesia
Piala Asia U17 Putri 2024, Garuda Pertiwi Mawas Diri, Coach Mochi Tak Target Tinggi

Piala Asia U17 Putri 2024, Garuda Pertiwi Mawas Diri, Coach Mochi Tak Target Tinggi

Timnas Indonesia
3 Fakta Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris 2024, Maksimalkan Kans Terakhir

3 Fakta Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris 2024, Maksimalkan Kans Terakhir

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea, Shin Tae-yong Waspadai Satu Keunggulan Lawan

Indonesia Vs Guinea, Shin Tae-yong Waspadai Satu Keunggulan Lawan

Timnas Indonesia
Link Streaming Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris 2024 Malam Ini

Link Streaming Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris 2024 Malam Ini

Timnas Indonesia
Viking Persib Ajukan Penangguhan Aturan Larangan Suporter Tandang ke PSSI

Viking Persib Ajukan Penangguhan Aturan Larangan Suporter Tandang ke PSSI

Liga Indonesia
Nominasi Gol Terbaik Piala Asia U23 2024, Ada Rafael Struick dan Witan Sulaeman

Nominasi Gol Terbaik Piala Asia U23 2024, Ada Rafael Struick dan Witan Sulaeman

Timnas Indonesia
Suara Optimisme Jelang Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris

Suara Optimisme Jelang Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris

Timnas Indonesia
Even Offroad Bertajuk IMI X IOF Challenge Akan Bergulir di Kebumen

Even Offroad Bertajuk IMI X IOF Challenge Akan Bergulir di Kebumen

Liga Indonesia
Insiden Air Keras Faisal Halim, Ekstrem dan Kriminal

Insiden Air Keras Faisal Halim, Ekstrem dan Kriminal

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com