Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Menarik Laga Final Liga Champions, Tottenham Vs Liverpool

Kompas.com - 02/06/2019, 04:49 WIB
Nugyasa Laksamana,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

Sumber Opta

KOMPAS.com - Liverpool menyudahi musim kompetisi 2018-2019 dengan menjadi juara Liga Champions. Pada laga final, mereka mengalahkan Tottenham Hotspur.

Tampil di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid, Spanyol, Sabtu (1/6/2019) atau Minggu dini hari WIB, Liverpool meraih kemenangan 2-0 atas Tottenham.

Baca juga: Tottenham Perpanjang Catatan Negatif Tim Debutan Final Liga Champions

Dua gol kemenangan The Reds tercipta melalui eksekusi penalti Mohamed Salah pada menit kedua serta sepakan keras Divock Origi pada menit ke-87.

Dengan demikian, The Reds, julukan Liverpool, tercatat sudah enam kali menjadi juara pada ajang Piala Champions/Liga Champions, yakni 1977, 1978, 1981, 1984, 2005, dan 2019.

Berikut ini sejumlah fakta menarik yang tercipta sepanjang laga final Liga Champions antara Tottenham dan Liverpool:

1. Salah jadi yang pertama

Penyerang Liverpool, Mohamed Salah, merayakan gol dengan rekan setimnya setelah mencetak gol via penalti saat pertandingan final Liga Champions antara Liverpool vs Tottenham Hotspur di Stadion Wanda Metropolitano di Madrid pada 1 Juni 2019. JAVIER SORIANO/AFP Penyerang Liverpool, Mohamed Salah, merayakan gol dengan rekan setimnya setelah mencetak gol via penalti saat pertandingan final Liga Champions antara Liverpool vs Tottenham Hotspur di Stadion Wanda Metropolitano di Madrid pada 1 Juni 2019.

Gol eksekusi penalti Mohamed Salah pada menit kedua menjadi pencapaian bersejarah. Ia menjadi pemain pertama Mesir yang mampu mencetak gol pada partai pamungkas Liga Champions.

Baca juga: Tottenham Vs Liverpool, The Reds Pantas Juarai Liga Champions

2. Divock Origi samai Yannick Carrasco

Pemain cadangan Liverpool, Divock Origi, menjadi pesepak bola Belgia kedua yang sukses mencetak gol pada final Liga Champions setelah Yannick Carrasco (Atletico Madrid vs Real Madrid pada 2016).

3. Juergen Klopp ikuti jejak pelatih terdahulu

Pelatih Liverpool, Juergen Klopp, memberi arahan saat pertandingan final Liga Champions antara Liverpool vs Tottenham Hotspur di Stadion Wanda Metropolitano di Madrid pada 1 Juni 2019. PAUL ELLIS/AFP Pelatih Liverpool, Juergen Klopp, memberi arahan saat pertandingan final Liga Champions antara Liverpool vs Tottenham Hotspur di Stadion Wanda Metropolitano di Madrid pada 1 Juni 2019.

Juergen Klopp tercatat sebagai pelatih keempat yang berhasil mengantarkan Liverpool juara Piala Champions/Liga Champions setelah Bob Paisley, Joe Fagan, dan Rafael Benitez.

Baca juga: Tottenham Perpanjang Catatan Negatif Tim Debutan Final Liga Champions

4. Liverpool, klub Inggris paling sukses di Liga Champions

Sejauh ini, Liverpool sudah enam kali menjadi juara Piala Champions/Liga Champions. Mereka mengungguli Manchester United yang baru tiga kali menjadi juara.

Baca juga: 6 Kisah Liverpool Juara Liga Champions, Gelar Ke-5 Paling Dramatis

5. Juara tanpa bermain dominan

Liverpool menjadi juara Liga Champions dengan penguasaan bola hanya 35,4 persen. Hal serupa pernah ditorehkan Inter Milan asuhan Jose Mourinho pada final Liga Champions tahun 2010.

Baca juga: Daftar Juara Liga Champions, Gelar Ke-6 Liverpool

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Skuad Irak Saat Melawan Timnas Indonesia

Daftar Skuad Irak Saat Melawan Timnas Indonesia

Liga Indonesia
Putri KW Lolos ke 8 Besar Malaysia Masters 2024, Prinsip Jadi Kunci Kemenangan

Putri KW Lolos ke 8 Besar Malaysia Masters 2024, Prinsip Jadi Kunci Kemenangan

Badminton
Malaysia Masters 2024: Lolos Perempat Final, Rehan/Lisa Sempat Buru-buru dan Takut

Malaysia Masters 2024: Lolos Perempat Final, Rehan/Lisa Sempat Buru-buru dan Takut

Badminton
Final Championship Series Liga 1, 'Cocoklogi' Persib Juara 1994, 2014, Dejavu 2024?

Final Championship Series Liga 1, "Cocoklogi" Persib Juara 1994, 2014, Dejavu 2024?

Liga Indonesia
Hasil Malaysia Masters 2024: Putri KW dan Rehan/Lisa ke Perempat Final

Hasil Malaysia Masters 2024: Putri KW dan Rehan/Lisa ke Perempat Final

Badminton
Bek Selangor FC Jadi Korban Perampokan, Kehilangan Motor hingga Paspor

Bek Selangor FC Jadi Korban Perampokan, Kehilangan Motor hingga Paspor

Internasional
Kieran McKenna Tertarik ke Chelsea, Siap Gantikan Pochettino

Kieran McKenna Tertarik ke Chelsea, Siap Gantikan Pochettino

Liga Inggris
Lookman Bawa Atalanta Juara, Ada Peran Gasperini dan Keluarga

Lookman Bawa Atalanta Juara, Ada Peran Gasperini dan Keluarga

Internasional
Maarten Paes 'Tak Terkalahkan', 8 Penyelamatan bagi FC Dallas

Maarten Paes "Tak Terkalahkan", 8 Penyelamatan bagi FC Dallas

Liga Lain
Jadwal Final Championship Series Persib Vs Madura United Akhir Pekan Ini

Jadwal Final Championship Series Persib Vs Madura United Akhir Pekan Ini

Liga Indonesia
Jadwal Malaysia Masters 2024, 7 Wakil Indonesia Tanding di 16 Besar

Jadwal Malaysia Masters 2024, 7 Wakil Indonesia Tanding di 16 Besar

Badminton
Atalanta Juara Liga Europa, Parma Kenang Memori 25 Tahun Silam

Atalanta Juara Liga Europa, Parma Kenang Memori 25 Tahun Silam

Liga Lain
Atalanta Juara Liga Europa, Gasperini Sanjung Para Pemain La Dea

Atalanta Juara Liga Europa, Gasperini Sanjung Para Pemain La Dea

Liga Lain
Kata Xabi Alonso Setelah Leverkusen Terkapar di Final Liga Europa

Kata Xabi Alonso Setelah Leverkusen Terkapar di Final Liga Europa

Liga Lain
FIFA Dorong Uji Coba Aturan Offside Baru, Perubahan Terbesar dalam 30 Tahun

FIFA Dorong Uji Coba Aturan Offside Baru, Perubahan Terbesar dalam 30 Tahun

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com