JAKARTA, KOMPAS.com - Pelatih tim nasional Indonesia,
Simon McMenemy menilai para pemain
timnas Indonesia cocok menggunakan formasi 4-4-2 diamond. Sebab formasi tersebut dinilainya cocok dengan postur sebagian besar pemain di Indonesia.
Formasi 4-4-2 diamond berbeda dengan 4-4-2 ortodoks. Pada pola diamond, para pemain tengah tidak berdiri sejajar melebar. Tetapi ada satu yang berada di depan dan satu di belakang.
"Saya pakai 4-4-2 Diamond, pertama-tama karena saya melihat dulu di Indonesia tidak banyak penyerang tinggi, tidak banyak bek tinggi. Tetapi di Indonesia kaya pemain tengah yang mampu menguasai pertandingan. Juga kaya dengan pemain-pemain cepat di sisi lapangan," kata McMememy usai sesi latihan di Stadion Madya, Kompleks GBK, Jakarta, Kamis (21/3/2019).
Kompas.com/Alsadad Rudi Pelatih tim nasional Indonesia, Simon McMenemy usai sesi latihan di Stadion Madya, Kompleks GBK, Jakarta, Kamis (21/3/2019) petang.
Pria asal Skotlandia itu mengaku punya catatan bagus ketika menggunakan formasi 4-4-2 Diamond. Ia juga melihat para pemain timnas Indonesia mampu bermain dengan formasi tersebut.
Hal itulah yang membuat McMenemy memutuskan ingin menggunakan 4-4-2 Diamond.
Selain 4-4-2 Diamond, McMenemy berujar timnya juga bisa menggunakan 3-4-3.
"3-4-3 formasinya lebih fleksibel. Ketika kita harus bertahan, kita punya lima orang bertahan. Ketika menyerang, kita bisa punya banyak pemain juga untuk menyerang," ucap mantan pelatih timnas Filipina itu.
"Buat pemain tengah mereka enggak ada kesulitan untuk adaptasi formasi 3-4-3 karena mereka sudah terbiasa," pungkas McMenemy.
Uji coba melawan Myanmar merupakan uji coba resmi FIFA pertama timnas pada tahun 2019 ini. Uji coba ini sekaligus pemanasan sebelum timnas menjalani Kualifikasi Piala Dunia 2022 dan Piala Asia 2023.