Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yoyok Sukawi Ungkap Penyebab PSIS Kurang Stabil di Awal Musim

Kompas.com - 13/12/2018, 16:00 WIB
Hamzah Arfah,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.comPSIS Semarang berhasil finis di posisi 10 besar Liga 1 setelah sempat terseok-seok di awal musim.

Pencapaian ini terbilang luar biasa mengingat PSIS bahkan sempat menjadi penghuni zona degradasi pada awal musim.

CEO PT Mahesa Jenar Semarang, Alamsyah Satyanegara Sukawijaya atau yang dikenal dengan Yoyok Sukawi, mengungkapkan faktor yang membuat langkah PSIS sempat terseok di awal musim.

“PSIS itu kan baru di Liga 1 (tim promosi), jadi kami butuh adaptasi. Kemarin, kami adaptasi dulu empat bulan, lihat main di Liga 1 itu seperti apa,” ujar Yoyok Sukawi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (12/12/2018).

“Kedua, PSIS itu kan main di luar terus, tim musafir. (Persib) Bandung saja yang tadinya ada di puncak klasemen, jadi musafir saja (karena sanksi) enggak pernah menang sudah,” ucap dia.

Selama menjalani Liga 1 musim ini, PSIS memang harus menggunakan Stadion Moch Soebroto di Magelang sebagai home base lantaran Stadion Jatidiri di Semarang dianggap kurang layak untuk menyelenggarakan pertandingan Liga 1. 

Baca juga: Soal Bruno Silva, Manajemen PSIS Akui Masih Negosiasi

“Tapi PSIS, walaupun musafir, kami bisa bertahan bahkan masuk sepuluh besar. Itu faktor terberat, jadi tim musafir bermain di luar kandang terus. Tapi bersyukur, musim depan kami bisa bermain di Semarang lagi,” kata dia.

Dua faktor tersebut dikatakan Yoyok Sukawi menjadi alasan utama bagi skuad PSIS belum bisa langsung nyetel di awal musim Liga 1 musim 2018.

Baca juga: Bentengi Pemain dari Klub Lain, PSIS Mulai Bicarakan Kontrak

 

Namun, Laskar Mahesa Jenar mampu bangkit secara perlahan  dan akhirnya finis di urutan ke-10.

Sementara itu, Laskar Mahesa Jenar juga besar kemungkinan bakal kembali bisa berkandang di Stadion Jatidiri di Liga 1 musim depan. Sebab, renovasi stadion markas PSIS itu mulai rampung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com