BANDUNG, KOMPAS.com - Sriwijaya FC bakal melakoni laga hidup mati melawan PSMS Medan dalam laga pamungkas fase Grup A Piala Presiden 2018, Jumat (26/1/2018).
Laga itu akan jadi arena adu strategi dua pelatih terbaik di Indonesia, Rahmad Darmawan dan Djadjang Nurdjaman. Dalam urusan pengalaman, Rahmad lebih unggul.
Bahkan Djadjang pernah menimba ilmu kepada Rahmad saat keduanya bekerja sama di Pelita Jaya sekitar tahun 2012. Kala itu, Rahmad menjadi pelatih kepala dan Djadjang sebagai asisten.
Rahmad mengakui bahwa dalam beberapa tahun terakhir, Djadjang bermetamorfosis menjadi pelatih andal. Apalagi selepas membawa Persib juara ISL 2014.
"Kang Djadjang dalam beberapa tahun terakhir kan ilmunya nambah banyak ya. Dia pergi ke Italia dan sebagainya. Saya rasa memang coach Djadjang pelatih yang bisa blend dengan pemain dan dia bisa menyampaikan pesannya dengan baik kepada pemain di lapangan. Jadi saya rasa bagaimana pun saya sangat respect dengan kang Djadjang," ucap Rahmad di Lapangan Secapa AD, Rabu (24/1/2018).
Rahmad enggan melabeli laga nanti menjadi pertarungan guru versus murid. Menurut dia, dalam dunia sepak bola senioritas tak jadi jaminan untuk memenangkan pertandingan.
"Saya rasa gak ada guru gak ada murid. Ini sepak bola, ini soal kesempatan saja. Saya tetap menilai banyak sekali kemajuan Kang Djadjang dalam mengatasi sebuah tim dan itu sudah dibuktikan dengan Persib menjadi juara dan mampu meloloskan PSMS Medan masuk ke Liga 1," tutur Rahmad.
"Artinya ini sesuatu yang menarik buat saya dan tentu saja tantangan yang menarik buat pemain saya dan pemain PSMS untuk menguji skuad dalam menghadapi kompetisi," tambahnya.
Pelatih berusia 51 tahun itu berpendapat, Piala Presiden memang bukan menjadi prioritas capaian timnya. Namun, atmosfer pertandingan yang ketat cukup penting untuk mengasah konsistensi permainan.
"Ya saya rasa memang semua masih terbuka untuk tiga tim, Persib, kami dan Medan tentunya yang paling besar peluangnya. Tapi saya rasa ini menarik, karena sekali lagi ini belajar untuk pemain mengatasi situasi pressure seperti ini. Jadi (Sriwijaya) diharuskan menang, sementara lawan (PSMS) diharuskan cukup seri, jadi akan menarik, ini sekali lagi latihan untuk tim saya," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.