"Recovery" Usai Kejadian Tak Enak di Serui, Sriwijaya FC Bidik Kemenangan

PALEMBANG, KOMPAS.com - Kubu Sriwijaya FC baru saja mengalami kejadian yang kurang bagus saat melakoni laga tandang TSC 2016 ke markas Perseru Serui, Minggu (20/11/2016). Saat pulang, kapal mengalami masalah pada mesinnya yang mati.

Mesin mati yang terjadi di tengah laut itu membuat kapal terombang-ambing dihantam ombak besar. Dalam situasi cuaca buruk itu, mereka sempat terdampar di pulang yang kosong.

Ini membuat seluruh pemain dan juga tim pelatih serta ofisial mengalami trauma perjalanan. Pelatih kepala Sriwijaya FC, Widodo Cahyono Putro, membuat kebijakan tidak memberikan materi latihan spesifik dan teknis dalam latihan perdana pada Rabu (23/11) sore.

"Belum ada materi latihan teknis, hanya recovery yang diberikan pelatih fisik karena kondisi kami masih trauma. Jadi semua tensi pemain tinggi, saya saja biasanya 120 pulang dari Serui menjadi 150," katanya, usai latihan di Stadion Gelora Sriwijaya, Rabu sore.

Padahal, Sriwijaya FC harus melakukan persiapan untuk menjamu Barito Putera pada Senin (28/1). Karena itu, latihan teknis baru akan dimulai pada Kamis (24/11).

"Kami ingin buat pemain santai dulu pada latihan perdana. Setelah itu baru memulai materi latihan lebih serius," ucapnya.

Ia berharap, ke depannya, operator turnamen dapat memperhatikan hal-hal seperti homebase tim yang lebih ramah dijangkau, demi keselamatan semua pihak.

Setelah meraih satu poin di markas Perseru, kini Sriwijaya FC memasang target tiga poin saat menjamu Barito. Bermain di hadapan pendukung menjadi alasan kuat bagi Widodo untuk mewujudkan target tersebut.

"Lawan Perseru memang jauh dan lebih sulit. Ya, hanya dapat satu poin saja. Tetapi lawan Bario nanti kami harus tiga poin karena bermain di sini (Jakabaring)," katanya.

Sebelumnya, Sriwijaya FC pernah menahan imbang Barito 1-1 pada 1 Juli lalu. Kali ini, ambisi Widodo adalah meraih kemenangan di kandang.

"Yang pasti, kami ingin memberikan yang terbaik di hadapan suporter. Tentu 3 poin," ujarnya.